Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset IPB Bukan Mencari Susu Tercemar

Kompas.com - 17/02/2011, 17:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB I Wayan Teguh Wibawan menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan Sri Estuningsih sepanjang tahun 2003-2006 dengan menggunakan sejumlah sampel susu formula sebenarnya bukan ditujukan untuk menentukan susu mana saja yang mengandung Enterobacter sakazakii,  melainkan untuk melihat pengaruh bakteri terhadap hewan inangnya.

Di depan anggota Komisi IX DPR, Kamis (17/2/2011), Wayan mengatakan, pada awalnya riset ini bertujuan mengambil sampel bakteri dari susu formula bubuk untuk diuji coba pada mencit atau anak tikus yang menjadi inang. Sampel bakteri (isolate) ternyata diperoleh dari susu bubuk formula.

Wayan mengatakan, riset tidak bertujuan sebagai surveillance atau mencari tahu mana saja susu formula bubuk yang mengandung bakteri tersebut. "Jadi untuk isolate, bukan mencari berapa persentasenya. Untuk diketahui faktor keganasannya terhadap induk semang dengan menggunakan mencit sebagai hewan inangnya," katanya.

Wayan menyebutkan bahwa produk-produk susu yang dijadikan 22 sampel pada penelitian tahun 2003-2006 memang diketahui mengandung Enterobacter sakazakii. Namun, ketika penelitian digelar kembali pada tahun 2009 dengan 42 sampel dari sejumlah produk susu yang sama, Wayan mengatakan tak satu pun sampel menunjukkan kandungan bakteri ini.

Menurut dia, IPB tak menutup mata ketika memperoleh fakta bahwa ditemukan bakteri ini pada susu formula bubuk pada penelitian tersebut. Begitu diperoleh faktanya, Wayan mengatakan, peneliti dan sejumlah staf IPB sudah mempresentasikannya secara ilmiah dan langsung kepada pemimpin perusahaan produk susu yang dimaksud.

"Kita kasih tahu, supaya ada perubahan ke depannya. Sudah kita kasih tahu kok," tambah Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com