Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ardistia Dwiasri Mengejar "Passion" ke New York - Bagian II

Kompas.com - 22/07/2011, 15:38 WIB

KOMPAS.com - Jangan sepelekan rasa penasaran, kata hati, passion, yang bisa jadi sudah terpupuk sejak belia. Perempuan kelahiran Jakarta, 5 Juli 1979, Ardistia Dwiasri membuktikan, kejelian melihat kekuatan diri, dipandu hati nurani, hasrat kuat menelusuri rasa ingin tahu di bidang fashion, nyatanya bisa membawanya pada kesuksesan. Menjadi desainer Indonesia yang memulai kiprah di New York, dan mampu memenuhi selera fashion di lima benua.

Simak perbincangan Ardistia Dwiasri, President  & Creative Director Ardistia Design Works Inc., New York, yang mengusung label ready to wear Ardistia New York, bersama Kompas Female.

Mandiri memulai bisnis

Kemandirian dalam diri Disti terbangun sejak belia. Orangtua Disti mengirimnya bersekolah di Amerika sejak remaja. "Saya sudah sekolah SMA di Amerika, sendirian," katanya. Kemauan besar untuk belajar, kepercayaan diri, kemampuan beradaptasi dan memperhitungkan segala potensi juga peluang melekat dalam dirinya sejak merantau mandiri di Amerika belasan tahun silam.

Bagi Disti, pilihannya melangkah pasti di bisnis fashion tak lepas dari mentor. Orangtua, keluarga, teman, buku, profesional, pasangan menjadi mentor yang selalu didengarkan pendapatnya oleh Disti. "Bagaimana pun kita membutuhkan pendapat orang lain. Memiliki mentor itu penting. Siapa pun bisa menjadi mentor untuk diri sendiri," jelasnya.

Selain dukungan mentor, buku menjadi teman setia Disti membangun semangat entrepreneur dalam dirinya. "Buku fashion saya kombinasikan dengan buku entrepreneur, dari sini lah saya belajar," jelasnya.

Disti memang penuh perhitungan, termasuk dalam memulai bisnisnya. Namun dua hal yang paling berpengaruh besar pada kemandirian dan kepercayaan dirinya menembus industri fashion. "Kemauan dan hasrat, ini lah sumber segalanya. Jika sudah mau dan memiliki hasrat besar terhadap sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikannya," katanya lugas.

Memperkaya pengalaman
Persiapan diri membangun bisnis fashion tak cukup dari pendidikan, buku, mentor, dan semangat. Pengalaman bekerja dan belajar dari level terendah dalam industri fashion penting untuk mengasah diri.

Satu tahun penuh, Disti mengasah diri dengan magang dan menjadi freelance di berbagai label fashion ternama. Cara ini dipilih Disti untuk lebih menyelami bisnis dan industri fashion, bidang yang sudah menjadi incarannya. Sejak 2003, Disti berpindah memperkaya pengalaman dari label satu ke label lainnya di Amerika.

Tak ingin main-main, Disti mengincar label ternama di New York, tempat di mana ia bisa mengadopsi ilmu untuk kemudian diterapkannya mandiri. Mulai magang sebagai asisten desainer di Diane von Furstenberg, freelance di divisi pengembangan produk di GAP Inc., freelance di departemen warna di Ann Taylor, dan terakhir desainer freelance di Tommy Hilfiger.

"Rasanya pengalaman magang dan freelance masih kurang, harusnya waktu itu lebih banyak lagi belajar, nggak puas," Disti bernostalgia sekaligus menyarankan, sebagai desainer pemula perlu lebih banyak menggali ilmu dan pengalaman di berbagai label fashion ternama, memulai semuanya dari dasar.

Menembus pasar
Pada 2005, Disti memberanikan diri memulai label sendiri, Ardistia New York. Meski masih diproduksi terbatas, dengan riset mendalam, pengalaman, pendidikan yang mendukung, karier Disti sebagai desainer bersinar di New York.

Persiapan matang dilakukan Disti setahun sebelum memantapkan diri terjun di industri mode New York. Ia melakukan riset sejak masih bekerja untuk Tommy Hilfiger pada 2004. Melakukan riset, menyusun rencana bisnis, semua dilakukannya mandiri selama empat bulan, berproses enam jam setiap harinya, menggunakan berbagai fasilitas gratis yang tersedia di perpustakaan.

Merasa yakin dengan kesiapan bisnis secara keseluruhan, baik dari segi produksi, manajemen, bahan baku yang sesuai dengan standar internasional, Disti melirik segmen perempuan dengan meluncurkan koleksi perdana pada 2007.

"Koleksi pertama yang diluncurkan adalah coat dengan menggunakan bahan baku dari Italia. Saat itu momennya menyesuaikan karenanya dikeluarkan koleksi musim dingin. Awalnya koleksi dibuat karena menyesuaikan dengan kondisi cuaca di Amerika. Namun ternyata koleksi coat juga laku di Indonesia, terutama untuk mereka yang sering traveling," jelas Disti yang mengenalkan produknya kepada pelanggan di Indonesia melalui kegiatan belanja privat di Jakarta.

Koleksi coat Ardistia New York bersanding dengan brand ternama di New York dalam trade show. Menurut Disti, wadah promosi produk fashion terbuka luas di New York. Seperti trade show yang dipilihnya untuk mengenalkan koleksi perdana. Alhasil, melalui wadah inilah, label Ardistia New York dikenal buyers dari Asia, Timur Tengah, selain dari Amerika dan juga Eropa.

Masuk butik
Koleksi Ardistia New York tak hanya diterima pasar New York, namun juga Kanada, Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Disti memasarkan produknya melalui 98 butik yang tersebar di lima benua. Ardistia New York sendiri belum memiliki gerai mandiri. Meski begitu, label ini mampu memenuhi kebutuhan butik dengan konsisten menyuplai koleksi busana sebanyak 20-30 item untuk setiap model, dengan satu butik rata-rata memesan 8-12 model.

"Ingin punya gerai, tapi nanti, biayanya tinggi untuk mengoperasikan gerai. lebih baik sekarang fokus menguatkan label, termasuk ke Asia Pasifik, juga menjalankan e-commerce," jelasnya penuh perhitungan.

Pada tahun pertama labelnya ternama, Disti berhasil menggaet pelanggan setia di 20-30 butik di New York. Label Ardistia New York tak hanya ternama di Amerika atau Eropa, namun juga dikenal di Jakarta. Label Ardistia New York menyasar segmen tertentu di Jakarta, dengan karakter eksklusif yang dipertahankan hingga sekarang.  Eksklusif bukan berarti rancangan Disti dibanderol dengan harga tinggi. Koleksi terbaru Ardistia New York, Relaxed Elegance, misalnya ditawarkan mulai USD 100 (sekitar Rp 850.000).

"Pertimbangan biaya operasional tinggi untuk membuka butik, selain juga sistem dan manajemen yang belum matang untuk di Jakarta lebih menjadi soal mengapa masih bertahan dengan strategi private shopping event. Selain juga karakter eksklusif yang memang masih ingin dipertahankan, lebih karena strategi bisnis," jelasnya.

Masih banyak mimpi yang ingin diwujudkan Disti. Fashion sudah menjadi pilihan dan bagian dari dirinya. Ke depan, Disti ingin fokus pada desain fashion untuk menguatkan bisnisnya. Ia pun berharap, dan sedang mencari metode agar bisnis fashion yang didirikannya bisa berjalan mandiri.

"Inginnya, bisnis fashion ini bisa berjalan sendiri, manajemen baik, prosedur jelas, bisnis menghasilkan yang sama tanpa seorang Disti di dalamnya. Sehingga saya bisa fokus dengan berbagai hal lainnya. Seperti desain, menulis buku mengenai entrepreneurship di industri fashion, atau melakukan hal lain yang bisa memberikan kontribusi pada industri fashion, termasuk fashion Indonesia," tandasnya.

Nama: Ardistia Dwiasri
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 5 juli 1979
Status: Menikah
* Pendidikan:
- Fashion Marketing and Merchandising, Parsons School of Design, New York (2003).
- Associate of Applied Science, Fashion Design & Candidate of Associate of Applied Science (2003)
- Master of Science in Engineering Management, Manufacturing Systems, ortheastern University, Boston (2002).
- Bachelor of Science in Industrial Engineering, Northeastern University, Boston  (1999-2000).

* Pekerjaan:  President  & Creative Director Ardistia Design Works Inc., New York, dengan label ready to wear Ardistia New York.

* Penghargaan:
- Pemenang “Are You Runway Ready” Women’s Mafia Fashion Contest, New York (2010).
- Finalis “Plastic Made it Possible” Gen Art Fashion Design Competition, New York (2010).
- Fashion Honorable Mentions of London International Creative Competition, London (2009).
- Peraih Biore/Gen Art Fashion Award, New York (2007).
- Nominator ready-to-wear Designer Award, Gen Art Fashion Competition, New York (2007).
- Nominator Parsons Gallery Exhibition Spring 2004, New York.
- Nominator Parsons School of Design Annual Fashion Show Spring 2003 and 2004, New York.
 
* Label Ardistia New York:
- Wardrobe di ABC TV Amerika.
- Wardrobe Anya Rozova, runner-up America’s  Next Top Model.
- Wardrobe Johana Cox, pemenang ELLE’s TV show Stylista.
- Review di majalah Vogue, Harper’s Bazaar, ELLE, Lucky, Marie Claire, Cosmopolitan, WWD, New York Times, Zink, Daily Candy, Style.com.

* Fashion show & trade show
- Fashion Coterie, New York.
- The Train, New York.
- Pret A Porter, Paris.
- New York Fashion Week: Fashion Presentation Fall/Winter 2008 Collection, Hudson Hotel, New York.
- New York Fashion Week: Fashion Presentation Spring/Summer 2009 Collection, Gramercy Place, New York.
- New York Fashion Week: Fashion Show Fall/Winter 2010 Collection, Tela Design Studio, New York.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com