Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenun Suku Baju Disukai Orang Jepang

Kompas.com - 21/08/2011, 00:14 WIB

WANGI-WANGI, SULTRA, KOMPAS.com--Pengembangan kerajinan kain tenun masyarakat suku Bajo termasuk berbagai kerajinan lainnya yang diminati oleh masyarakat Jepang, akan dibantu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Kita akan menyediakan dana pembinaan para pengrajin melalui APBD Wakatobi, agar produk kerajinan yang dihasilkan dapat memenuhi standar pasar dunia," kata Bupati Wakatobi, Hugua di Wangi-wangi, Ibukota Wakatobi, Sabtu.

Hugua mengaku sudah mendapat informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, bahwa beberapa kerajinan kain tenun dari suku Bajo di Wakatobi banyak disukai masyarakat Jepang.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Yayasan Migranian Bina Bangsa sudah menjalin kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wakatobi, untuk mengembangkan kerajinan kain tenun suku Bajo yang diminati masyarakat Jepang itu," katanya.

Makanya ujar Hugua, Pemerintah Kabupaten Wakatobi melalui APBD akan menyiapkan dana pembinaan bagi para pengrajin agar kualitas produk yang dihasilkan dapat memberikan jaminan kepuasaan konsumen.

"Ketika produk kerajinan tenun itu diekspor ke Jepang dalam skala besar, maka harus dipastikan kualitas produksi bisa diterima pasar atau konsumen," katanya.

Selain membantu mengembangkan kerajinan tenun kain suku Bajo tersebut Pemkab Wakatobi kata Hugua, juga akan mambantu mengembangkan kerajinan lain seperti mutiara atau cinderamata yang bahan bakunya dari kulit kerang.

"Selain bisa dijual ke pasar-pasar Eropa, kerajinan itu juga dapat dijual masyarakat di Wakatobi, terutama para turis mancanegara yang berkunjung di Wakatobi," katanya.

Hugua mengatakan, dukungan dana dari Pemkab Wakatobi terhadap para pengrajin, semata-mata agar kualitas kerajinan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas pasar Jepang maupun Eropa.

Oleh karena itu kata dia, para pengrajin akan terus dibina, sehingga dapat mengembangkan kreatifitas mereka dalam membuat motif-motif kerajinan yang diproduksi.

"Kalau masyarakat Wakatobi sudah memiliki kreatif dan inovatif dalam membuat berbagai kerajinan, maka masyarakat sudah bisa menjadikan kerajinan tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan bagi keluarga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com