Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Suami Minim Inisiatif Seks

Kompas.com - 25/08/2011, 09:18 WIB

TANYA :

Prof, saya sedang jenuh dengan kondisi seks suami saya. Saya sudah 10 tahun menikah. Suami saya yang lebih tua 5 tahun dari saya selalu tidak bergairah untuk masalah seks ini. Dia sangat jarang mencumbu saya. Berhubungan seks pun juga hampir selalu saya yang minta. Bila saya tidak minta, bisa beberapa minggu dia diam saja tanpa inisiatif.

Kondisi ini terjadi sejak awal pernikahan. Padahal, sebelum menikah, kami pacaran dulu 3 tahun dan menikah karena saling cinta dan menemukan kecocokan. Selain itu, ketika ejakulasi, sering pula Mr. P-nya tidak bangun sempurna. Sekali-sekali, si Mr. P tau-tau lemas pas lagi intercourse. Apakah ini normal dok? Jika tidak, apa yang sebaiknya kami lakukan. Mohon sarannya. Terima kasih banyak.

(Graca Chiara, 30, Jakarta)

 

JAWAB :

Membaca surat Anda, saya dapat menduga dua kemungkinan yang dialami suami. Pertama, mungkin dia mengalami penurunan dorongan seksual. Kedua, mungkin dia mengalami gangguan ereksi, padahal dorongan seksualnya normal. Tetapi, yang mana pun dia alami, pada akhirnya manifestasinya sama, yaitu enggan atau jarang mau melakukan hubungan seksual.

Kalau kemungkinan pertama yang dia alami, maka dengan sendirinya tidak merasa ingin melakukan hubungan seksual. Andaikata kemungkinan kedua yang terjadi, sebenarnya dia ingin melakukan hubungan seksual. Tetapi, karena ereksinya terganggu bahkan mungkin tidak terjadi ereksi, maka akhirnya juga menjadi tidak ingin melakukan hubungan seksual.

Tentu saja keadaan ini jangan dibiarkan karena sudah menimbulkan masalah, paling tidak menimbulkan keluhan bagi Anda. Saya sarankan Anda berkomunikasi secara baik dengan suami. Jelaskan bahwa Anda menginginkan hubungan seksual yang lebih baik. Ajaklah dia berkonsultasi kepada tenaga ahli untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya, perlu diketahui apa penyebab gangguan itu dan bagaimana pengobatannya.

Tetapi, mengenai jarang mencumbu Anda, saya pikir itu berkaitan dengan pengetahuan mengenai seksualitas. Boleh jadi dia tidak mengerti peranan percumbuan dalam kehidupan seksual. Mungkin juga berkaitan dengan faktor sosial budaya keluarga dan lingkungan di mana suami dulu dibesarkan atau berada. Dengan informasi yang benar, saya yakin perilakunya dalam hal ini dapat berubah walaupun perlu waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com