Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memasak Semur Sesuai Tradisi untuk Lebaran

Kompas.com, 26 Agustus 2011, 15:42 WIB

KOMPAS.com - Semur merupakan salah satu hidangan para bangsawan Belanja pada zaman kolonial, yang dikembangkan dalam dapur Indis. Dulu kala, hidangan pertemuan budaya ini dikenal dengan istilah Smoor. Seiring waktu, masyarakat kemudian mengembangkan semur sesuai selera lokal daerah, dengan mengadaptasi dari resep Smoor. Evolusi ini merupakan bagian dari upaya masyarakat di berbagai daerah Indonesia untuk melestarikan hidangan semur sarat tradisi dan nilai historis ini.

Beberapa daerah kemudian mengolah semur dengan caranya. Seperti semur Betawi, Palembang dan Samarinda. Meski ketiganya sama-sama mengikuti pakem dan menggunakan kecap sebagai bumbu wajib dalam mengolah semur, namun tetap ada beda dalam pemilihan bumbu utamanya.

Semur Betawi menggunakan 14 jenis bumbu utama dalam memasak semur. Sementara semur Palembang dan Samarinda sama dalam jumlah, 11 jenis bumbu utama, namun tetap ada perbedaan jenisnya. Perbedaan bumbu semur kembali kepada selera daerah, yang kemudian diwariskan sebagai hidangan sarat tradisi.

Waktu penyajian semur juga berbeda. Jika Samarinda menjadikan semur sebagai hidangan saat sarapan, lain lagi di Betawi dan Palembang. Masyarakat Betawi dan Palembang menyajikan semur daging saat perayaan Idul Fitri dan pernikahan. Meski sama waktu penyajiannya, kedua daerah ini berbeda dalam pemilihan dagingnya. Semur Betawi menggunakan daging kerbau, dan semur Palembang menggunakan daging sapi.

Jika ingin menyajikan semur daging pada perayaan lebaran nanti, Anda bisa memasak semur Betawi dan Palembang, sesuai pakem agar tak hilang nilai historis dan tradisinya.

Semur Betawi

Adalah kewajiban bagi suku Betawi untuk membuat semur daging di hari raya Idul Fitri. Semur daging disajikan lengkap dengan ketupat dan siraman sayur sambal godok. Berikut resep asli semur Betawi:

Bahan:
1 kg daging kerbau
1/2 botol besar kecap manis
1 sdt merica
1/2 sdt ketumbar
1 buah biji pala
5 butir cengkeh
1 ruas kayumanis
1/2 sdt jinten
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas jahe
4 lembar daun salam
2 batang sereh (memarkan)
1 ruas lengkuas (memarkan)
2 sdm minyak goreng
2 liter air masak (secukupnya)
Garam secukupnya

Cara membuat:
1. Cuci bersih daging, sisihkan.
2. Haluskan semua bumbu kecuali batang sereh, daun salam, dan lengkuas.
3. Masukkan daging, bumbu yang sudah dihaluskan, dan bumbu lainnya ke dalam wajan. Tambahkan kecap manis dan minyak goreng, lalu remas-remas sampai merata.
4. Masak daging dengan api sedang. Saat daging sudah mendidih (setengah matang) masukkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga daging masak (benar-benar empuk), kurang lebih 1,5 jam.
5. Hidangkan dengan taburan bawang goreng.

Semur Palembang
Masyarakat Palembang mengenal semur sebagai Malbi. Hidangan ini dihadirkan pada acara adat istimewa, perayaan lebaran, dan resepsi pernikahan.

Bahan:
1 kg daging sapi
1 sdm air asam jawa
2 sdm gula merah disisir
4 sdm kecap manis
1 sdm kecap asin
1 jari kayumanis
10 butir bawang merah iris
Air secukupnya

Bumbu yang dihaluskan:
14 siung bawang putih
10 butir bawang merah
1 sdm merica butiran
1/2 butir pala
25 gram jahe

Cara membuat:
1. Tumis bawang merah sampai kekuningan, tambahkan bumbu yang dihaluskan, kemudian tumis kembali hingga wangi.
2. Masukkan potongan daging, tumis hingga daging bercampur dengan bumbu halus dan berubah warna.
3. Masukkan air hingga daging terendam, masak hingga air mendidih.
4. Masukkan air asam jawa, gula merah, kecap asin, kecap manis, dan garam. Masak daging hingga empuk.
5. Jika air sudah habis namun daging masih kurang empuk, tambahkan dengan air mendidih. Masak hingga air surut.
6. Hidangkan dengan taburan bawang goreng.

Sumber: Kecap Bango

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau