Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hanya Miliki Satu SMK Batik

Kompas.com - 27/09/2011, 15:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun menjadi ikon Batik sesuai pengakuan dari Unesco, Indonesia hanya memiliki satu sekolah menengah kejuruan atau SMK yang khusus mendidik tenaga-tenaga terampil di bidang batik. Lebih menyedihkan lagi, SMK batik ini baru dibangun setelah hancur didera bencana gempa bumi.

"Tempatnya hanya ada di Klaten. Sebelum gempa bumi malah tidak pernah ada SMK batik. Justru setelah gempa terjadi, ada bantuan dari Jepang. Lalu dicari ciri khas apa yang ingin dikembangkan. Lalu dibangunlah SMK batik itu," ujar Staf Ahli Bidang Penelitian dan Perencanaan Program di Kementerian Perdagangan, Cokorda Istri Dewi di Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Menurut Cokorda, keberadaan pusat pendidikan batik diperlukan karena di masa mendatang, Indonesia harus memiliki sentra batik tulis tangan yang diproduksi missal. Dengan diproduksi secara missal, maka harga produk batik tersebut akan dapat ditekan.

"Arahnya adalah agar batik itu tetap handmade (buatan tangan) namun diproduksi secara missal. SMK batik itu yang menjadi pusat pengembangannya," ujarnya.

Atas dasar itu, dalam Cetak Biru Pelestarian dan Pengembangan Batik Nasional yang disusun Kementerian Perdagangan ditargetkan peningkatan jumlah SMK Batik menjadi empat SMK pada tahun 2012-2015 dan bertambah lagi menjadi 20 sekolah pada periode 2021-2025.

"Yang menyedihkan, satu-satunya SMK Batik itu ada di Klaten. Itu pun tidak sepenuhnya SMK batik, baru menerapkan muatan lokal. Muatan lokal artinya, pelajaran batik hanya diajarkan antara 05 jam hingga 1 jam seminggu. Sedangkan SMK Batik sepanjang minggu diajari," ujar Cokorda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com