Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Cuma Akomodasi Kepentingan Parpol

Kompas.com - 19/10/2011, 12:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II membuktikan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya mengakomodasi kepentingan partai politik, bukan untuk memperbaiki kinerja.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung di Kompleks DPR, Rabu (19/10/2011). Penilaian Pramono itu berdasarkan tetap dipertahankannya beberapa menteri asal partai politik yang tidak menunjukkan kinerja baik serta disorot terkait kasus korupsi. Sayang, Pramono tak menyebut siapa saja menteri yang dimaksud.

Beberapa menteri baru, kata politisi PDI-P itu, bahkan tidak memiliki pengalaman di birokrasi. Imbasnya, mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi sebelum bekerja. "Terlihat reshuffle ini politik akomodasi dan jaga keseimbangan yang diutamakan. Tidak ada kejutan yang luar biasa sehingga kalau kita lihat, publik sebagian besar dari tadi malam berikan responsnya tidak terlalu memberikan apresiasi," kata Pramono.

Pramono juga menyoroti posisi wakil menteri yang dikhawatirkan terjadi gesekan dengan menteri. Sama seperti menteri, wakil menteri yang berlatar belakang profesional dan tidak memiliki pengalaman di birokrasi akan menjadi problem tersendiri. "Maka, efektivitas itu akan menjadi pertanyaan," ucapnya.

Politisi PDI-P lain, Ganjar Pranowo, menilai senada. Penunjukan menteri hanya untuk mendapat dukungan politik khususnya di parlemen. Adapun wakil menteri untuk menangani masalah teknis di kementerian.

"Untuk menjaga teknisnya, Presiden lebih percaya pada wamen sehingga wamen orang-orang yang dihitung oleh Presiden orang yang profesional, punya kompetensi. Sayangnya, wamen ini pekerjaannya diberikan oleh menteri. Wamen (baru) jangan-jangan tidak bisa bekerja juga seperti wamen yang sudah ada," ucap Ganjar.

Seperti diberitakan, dalam proses reshuffle kali ini, total terdapat 7 menteri baru, 4 menteri yang digeser, 11 wakil menteri, dan 2 wakil menteri yang digeser. Ditambah dengan 10 wakil menteri yang diangkat pada awal periode kedua pemerintahannya, Yudhoyono kini mempunyai 19 wakil menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com