Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dhyani Widiyanti: Membaca Kaum Urban

Kompas.com - 27/10/2011, 07:15 WIB

”Apakah sebagai perempuan urban saya harus merokok? Apakah saya harus pakai barang bermerek agar diakui di lingkungan pergaulan? Atau pakai model rambut yang macam-macam agar terlihat modern?”

Dan, Dhyani akhirnya menemukan jawabannya: perempuan urban tidak harus seperti itu. Dia bisa tampil nyaman dengan identitas pribadinya. Urusan bagus atau tidak itu urusan belakangan.

Jawaban itu muncul karena Dhyani sadar, di mana pun dia berada dan di tengah kebudayaan apa pun, ia adalah perempuan Jawa yang dari kecil ditanamkan nilai-nilai Jawa. Ia juga seorang ibu dari seorang anak perempuan bernama Daleescha Heide (10). Sebagai ibu, dia merasa punya tanggung jawab untuk mengarahkan anaknya.

”Saya sulit membayangkan seperti apa kehidupan anak perempuan saya ketika ia besar di peradaban baru, dengan segala simbol barunya yang dimaknai dengan cara yang baru.”

”Semuanya bergerak serba cepat dan selintas. Akhirnya kita harus mengidentifikasi diri sendiri, ada di jalur mana kita berada? Kita mau seperti apa? Apakah menjadi modern itu berarti harus mengonsumsi semua yang ada di mal?” lanjutnya.

Dhyani sendiri tidak menolak benda-benda bermerek yang telanjur dianggap sebagai simbol urban dan modern. Pasalnya dia tahu, citra orang tidak melulu ditentukan oleh apa yang melekat di tubuh.

”Saya tidak ingin menilai orang atas pilihan yang mereka buat, termasuk pilihan untuk memburu segala simbol pencitraan kaum urban. Selama mereka nyaman dengan pilihannya, kenapa tidak? Nyatanya, kita tidak bisa mengatur penilaian orang lain atas pilihan cara hidup kita kok,” ujarnya, lugas.

Ya, dengan segala dandanan cueknya itu, Dhyani tak bisa menghindari pertanyaan nakal apakah ia juga seorang sosialita yang gemar mengonsumsi barang-barang bermerek. Ketika ditanyai apakah ia juga punya tas Hermes, ia tertawa dan mengangkat tasnya yang berbahan lurik dan tak bermerek. ”Ini tasku,” katanya.

Tetapi, punya Louis Vuitton, kan?

”Hahaha ....”

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com