Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kremes, Balado, sampai Soto Bebek

Kompas.com - 12/11/2011, 02:44 WIB

Bebek tak hanya bisa digoreng dan dibakar. Ada banyak cara mengolah daging unggas ini dan semakin menjamurnya tempat makan mengusung bebek sebagai menu utama, kreativitas harus makin digali agar bisa bersaing.

Warung bebek kini bermunculan di Jakarta dengan mengandalkan menu-menu istimewanya. Sebut saja Bebek Ginyo di Tebet, Jakarta Selatan, yang menawarkan masakan bebek kremes, sambal ijo, balado, spada goreng, dan bebek goreng ataupun bakar.

Kemudian, ada Bebek H Slamet cabang Kartasura, Jawa Tengah, yang terkenal dengan bebek gorengnya. Bebek Slamet kini memiliki banyak cabang, salah satunya di Jalan Veteran, Jakarta Selatan, arah ke Bintaro.

Bebek Kaleyo dengan bebek sambalnya yang dahsyat atau Bebek Bendjo dengan bebek sambal terinya. Ada pula Sego Bebek Suroboyo, Bebek Suryo, Bebek Cak Cuk, dan Bebek Presto. Rata-rata setiap warung bebek yang cukup terkenal memiliki satu atau lebih cabang.

Menu lain yang berbeda adalah soto bebek di Kreo, Ciledug, Tangerang, serta itik lado ijo (bebek sambal hijau) khas Sumatera Barat yang bisa ditemui di beberapa rumah makan Padang.

Dari mana, ya, asal hidangan bebek? Tidak terlalu susah menelusuri asal-muasal masakan bebek karena bebek memang akrab dengan masyarakat Indonesia yang pada masa lampau lebih banyak bekerja sebagai petani, khususnya di Pulau Jawa.

Bebek merupakan hewan ternak yang lazim dimiliki petani selain sapi, kerbau, kambing, dan ayam. Konon, pada musim panen padi, bebek pun berpesta pora karena menemukan banyak makanan di persawahan pascapanen. Di lumpur sawah itu pula bebek betina senang bertelur. Pak tani pun tinggal memungut dan memilahnya untuk dijual, ditetaskan, atau dikonsumsi.

Nasib bebek pun sama. Ia bisa menjadi pilihan lauk bagi empunya. Apalagi, bebek-bebek tua yang sudah tidak produktif lagi. Mungkin, dari sanalah awal mula muncul ide kreatif memasak bebek agar empuk dan lezat disantap. (NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com