Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busana Pengantin Aliya, Megah Taat Pakem Adat

Kompas.com - 25/11/2011, 18:14 WIB

Nuansa emas mendominasi busana pengantin Aliya, termasuk dari aksesori yang dikenakannya. Kesan mewah dan megah kental terasa, lantaran semua aksesori yang dikenakan Aliya menggunakan emas asli seperti pakem adat yang sebenarnya. Nuansa keemasan yang megah memang menjadi karakter khas busana pengantin Palembang.

Mahkota emas yang dikenakan Aliya terdiri dari rangkaian aksesori melambangkan bunga. Masyarakat Palembang menyebutnya Serumpun Bunga emas atau Bunga Emas Pijar Bulan, juga Bunga Beringin Raya. Aksesori lainnya, Pending (model ikat pinggang), memberikan kesan kontras dengan warna emas, pada baju kurung merah marun yang dikenakan Aliya.    

Satu lagi yang juga khas adat Komering dalam pernikahan, Jerambah Adat. Saat Aliya memasuki ruangan akad nikah, jelang prosesi Batal Wudhu, sesuai tradisi pengantin perempuan harus melewati hamparan Jerambah Adat, kain tenun songket Palembang dari emas jantung asli sepanjang tiga meter yang berfungsi seperti karpet merah, jelas Jujuk.

Busana pengantin adat Palembang yang dikenakan Aliya merupakan simbol dari budaya tradisi yang megah dan mewah, namun tetap santun dan anggun, kental nilai religi dengan dengan pakaian serba panjang. Budaya berbusana adat dalam pernikahan inilah yang ingin dilestarikan melalui pernikahan Ibas-Aliya.

"Aliya pun terlihat anggun dan nyaman mengenakan busana pengantin adat Komering ini. Dengan aplikasi make up dari penata rias pribadinya, Aliya tampil cocok dan serasi mengenakan pakaian adat. Sejak pertamakali busana adat dipakaikan kepadanya, ia merasa bangga mengenakannya. Melalui busana pengantin adat yang dipakai Aliya, masyarakat menjadi teredukasi pakem busana pengantin adat Palembang yang sebenarnya," tandas perempuan yang mengisi masa pensiun dengan menjalani bisnis penyedia jasa pernikahan berkonsep nasional maupun internasional ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com