Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Hermes Menebar Pesona

Kompas.com - 29/11/2011, 20:39 WIB

"Perlakuan yang berbeda atas sebuah tas Hermes di Indonesia boleh jadi karena memang tas ini sulit didapatkan. Membelinya sulit. Sementara di Paris, mudah saja perempuan di sana mendapatkan tas ini, karena lokasi belanja dekat dengan aktivitasnya sehari-hari. Sementara, orang Indonesia memerlukan biaya lebih besar jika harus berbelanja langsung di Paris misalnya. Sedangkan waiting list butuh waktu hingga dua tahun untuk mendapatkannya jika membelinya di Indonesia," jelas Dewi saat peluncuran bukunya di Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Ajaibnya, kesulitan mendapatkan tas impor ini tak membuat penggemarnya mengurungkan niat membeli meski harga tinggi. Membeli dari reseller dikenakan harga lebih tinggi daripada membeli langsung di butiknya, apalagi membeli langsung di luar negeri, kata Fifi.

Harga lebih tinggi tak jadi masalah, lantaran adanya pembatasan jika membeli di toko resmi di Indonesia. Satu orang dijatahkan satu tas untuk satu season, kata Fifi.

"Bisa dikatakan tas Hermes menjadi barang langka di Indonesia, dan penggemarnya rela membeli dari reseller untuk mendapatkannya," lanjut pemilik toko online www.shoptwinkletwinkle.com ini.

Layaknya barang langka, tas Hermes memiliki nilai tinggi, baik untuk koleksi baru atau tas bekas layak pakai. Penggemar Hermes di Jakarta, dimudahkan untuk menjinjing tas ini lantaran banyak kolektor yang menjual koleksinya karena merasa bosan dan ingin mengganti dengan yang baru. Meski begitu, harga tas Hermes bekas layak pakai, masih juga dibanderol dengan harga tinggi.

Bukankah sebuah kewajaran jika barang yang semakin sulit dicari bernilai lebih tinggi? Di Indonesia, sebuah handbag bermerek Hermes, pun, masuk dalam kategori sulit dicari ini. Sebuah pencitraan produk yang berhasil membantunya menebar pesona. Inilah salah satu cara Hermes menggoda kaum hawa.

Baca juga: Ketika Pesona Hermes Begitu Menggoda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com