Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Siklus 3 Tahunan DBD

Kompas.com - 06/12/2011, 15:45 WIB
Agustinus Handoko

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com- Hingga November 2011, di Pontianak tercatata sudah ada 119 kasus demam berdarah dengue dengan satu pasien meninggal dunia. Padahal, pada 2010 lalu hanya 78 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Juhto Bhatarendro, Selasa (6/12) mengatakan, korban meninggal karena DBD biasanya karena terlambat mendapat penanganan secara medis. "Begitu panas tiga hari tidak turun, seharusnya masyarakat curiga dan melakukan tes darah. Seandainya ada kecurigaan demam berdarah, ya harus dirawat," kata Multi.

Multi mengatakan, peningkatan kasus yang cukup signifikan itu kemungkinan menjadi tanda siklus tiga tahunan serangan DBD massal di Kota Pontianak. "Tahun 2009, kasus DBD cukup tinggi.

Diperkirakan, akan terjadi siklus tiga tahunan pada 2012 mendatang. "Kami sudah berupaya maksimal untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah kasus yakni dengan secara berkala melakukan pemeriksaan jentik dan pengasapan di daerah endemis," kata Multi.

Data dari Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak menunjukkan, jumlah pasien demam berdarah, terutama anak-anak sudah mulai naik sejak Oktober lalu.

Kepala Ruang Perawatan Lidwina, Yuliana mengatakan, pada pekan pertama Desember ini, sudah ada 11 pasien yang dirawat. "Ada dua pasien anak yang datang dalam kategori dengue shock syndrome atau DSS, yaitu kondisinya sudah parah. Namun, kondisi mereka sudah segar sekarang setelah beberapa hari menjalani perawatan," ujar Yuliana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com