Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Bakaran, Batik Warisan Majapahit

Kompas.com - 09/01/2012, 09:07 WIB

Teknik pembuatan batik bakaran terdiri atas beberapa tahapan, mulai dari nggirah, nyimplong, ngering, nerusi, nembok, medel, nyolet, mbironi, nyogo, dan nglorod. Warna batik bakaran, menurut Irham, menjadi berbeda karena menggunakan teknik ngerik. Malam yang menempel di kain harus dikerik dengan pisau agar muncul warna coklat soga.

Proses pembuatan batik bakaran ini dilakukan di rumah-rumah warga. Per lembar kain batik membutuhkan waktu pembuatan dari empat hari hingga lebih dari satu bulan. Satu lembar kain batik biasanya dikerjakan 3-4 orang. ”Kami mempertahankan proses pembuatan tradisional, jangan sampai teknik cap atau printing masuk dan diadopsi warga,” kata Irham.

Kain-kain batik klasik biasanya dibuat selama 40 hari dengan kekhasan motif ”retak atau remek”. Kebanyakan perajin memulai dan mengakhiri proses pembuatan batik klasik yang sangat detail dan abstrak pada hari wage dalam penanggalan Jawa yang dipercaya sebagai hari baik. Harga lembaran kain batik bakaran berkisar Rp 300.000 hingga jutaan rupiah.

Untuk meraih minat pasar, perajin batik bakaran juga terus berinovasi. Perajin berinisiatif mengembangkan motif baru dengan warna yang lebih beragam. Motif-motif kontemporer ini antara lain berupa motif kolibri, kedele kecer, pring sedapur, dan merak bambu. Warna kain batik kontemporer sangat beragam, mulai dari hijau, merah, hingga biru. ”Motif kedele kecer ini sangat diminati pasar Jakarta,” kata Yahyu.

Bangkit
Batik bakaran, lanjut Yahyu, mulai kembali bergeliat sejak tahun 2006. Lonjakan permintaan terjadi ketika pemerintah daerah mewajibkan seragam batik bagi semua pegawai negeri sipil. Selanjutnya, batik bakaran yang dulu sempat menjadi simbol pakaian kaum priayi ini pun kembali dikenal oleh pasar.

Sebelumnya, pamor batik bakaran sempat pudar karena tak punya wahana untuk berjualan. Perajin hanya berjualan di rumah-rumah dan mengandalkan kunjungan dari konsumen. Perajin juga sempat terbebani tingginya biaya produksi batik tulis.

Saat ini, sebanyak 17 motif batik bakaran sudah dipatenkan. Sebagian dari motif yang sudah dipatenkan itu adalah motif blebak kopi, kopi pecah, gringsing, dan limaran. Motif-motif ini terus dikembangkan oleh perajin dengan menciptakan tambahan motif baru yang menyerupai bunga, ikan, air, dan pohon.

(Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com