Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Kompas.com - 25/01/2012, 14:34 WIB

Untuk mendukung kecukupan gizi anak, variasikan jenis makanan dan juga rasa makanan seperti rasa manis, asin, dan gurih, serta sedikit asam agar bayi dapat terlatih mengecap rasa. Perkenalkan juga dengan makanan selingan seperti bubur kacang hijau, puding dari susu, buah, serta biskuit.

Untuk protein hewani, selain daging ayam, dapat pula diperkenalkan pada daging sapi, ikan, dan telur. Perkenalkan aneka makanan tersebut secara bergantian. Dengan pengenalan aneka ragam makanan, kelak si kecil dapat terhindar dari kesulitan makan di usia selanjutnya.

Pada kelompok masyarakat tertentu, makanan bergizi sulit diperoleh sehingga kebutuhan gizinya tidak terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut karena tidak tersedia dalam makanan rumah tangga atau tersedia tetapi makanan tersebut harus dikonsumsi dalam jumlah banyak, jalan keluarnya adalah memberikan bubuk vitamin mineral (Taburia) yang ditaburkan pada makanan yang dibuat sendiri.

Taburia merupakan produk dari kementrian kesehatan. Cara penggunannya adalah ditaburkan pada makanan kemudian diaduk sampai merata. Taburia komersial juga sudah ada di pasaran.

Untuk mengetahui apakah anak sehat, orangtua secara berkala harus menimbang berat badan dan panjang badan di posyandu atau pusat layanan kesehatan. Jika dari penimbangan berat badan bayi dalam dua bulan berturut-turut tidak terjadi tambahan berat badan, kemungkinan pertumbuhan anak terganggu yang merupakan tanda awal kekurangan gizi.

Selain aspek fisik, optimalisasi periode emas dua tahun pertama juga dilakukan dengan pemberian stimulasi. "Perkembangan psikososial anak bisa dilatih dengan mengajak anak berkomunikasi, mengajak bercerita, bernyanyi, atau melakukan permainan," kata Mayke Tedjasaputra, M.Psi, dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Stimulasi kecerdasan anak hendaknya disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com