Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksesori Tulang, dari Klasik sampai Punk

Kompas.com - 12/03/2012, 10:17 WIB

Tusuk konde saat ini tidak hanya bisa digunakan sebagai aksesori rambut. Namun, kerap pula digunakan untuk ”mengunci” simpul syal—pelengkap busana yang sedang naik daun sekarang ini.

Selain dibuat dari tulang dan tanduk, Leginayba juga membuat tusuk konde dari kayu. Pilihan bahan ini ditentukan model dan warna produk yang ingin didapat. ”Kami tak mewarnai, hanya memoles, jadi warnanya memang warna bahan itu,” ujarnya.

Tusuk konde dari kayu, misalnya, kerap pula dikombinasikan dengan bahan lain sebagai ornamen hias, misalnya kerang, mutiara, keramik, atau besi bebas karat. Selain tusuk konde, aksesori rambut yang juga diminati pasar adalah sirkam, semacam sisir pendek yang berfungsi sebagai penghias rambut.

Sebelum dapat diolah jadi aksesori, tanduk harus lebih dulu dipanaskan dengan tungku untuk melunakkannya. Kemudian, tanduk baru bisa dipotong dan ditekan sampai pipih. Setelah menyerupai ”lembaran”, barulah dibentuk atau ditekuk sesuai dengan desain. Sementara tulang dikerjakan langsung dengan mengukir.

”Ini niche product. Kita bisa bersaing karena punya bahan yang memenuhi syarat eco jewelry. Indonesia juga punya keterampilan teknik untuk mengukir dan memoles tulang yang beda dengan kalau bahannya kayu,” ujar perempuan berdarah Bugis, Sulawesi Selatan, ini.

(Nur Hidayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com