Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Mata Fotografer Perempuan

Kompas.com - 26/04/2012, 18:37 WIB

Pergi beramai-ramai ternyata juga efektif memangkas kebutuhan dana. Untuk keperluan tiga hari berburu ke Lombok, misalnya, mereka hanya butuh anggaran Rp 2 juta per orang. ”Saya mulai nabung dari tahun lalu untuk ke Raja Ampat. Sebulan sejuta,” kata Ary, ibu rumah tangga.

Mira Chandra, anggota FPC, menambahkan, berburu foto bareng sesama fotografer perempuan memberikan kenyamanan ekstra. Seorang anggota yang masih menyusui, misalnya, bisa dengan mudah memerah ASI untuk disimpan bagi bayinya di rumah selama perjalanan hunting.

Eksplorasi, bukan eksploitasi
Tak sekadar jeprat-jepret, anggota FPC juga sangat memperhatikan kualitas foto. Seusai berburu foto, mereka biasanya akan berkumpul untuk membahas foto hasil buruan.

Lokakarya fotografi biasanya digelar secara gratis bagi anggota setiap tiga bulan sekali. Pada saat hunting bareng, anggota FPC juga mengajak fotografer senior untuk memberi arahan dan masukan. Dengan bergabung dalam komunitas, menurut Mira, kualitas karya fotografi menjadi semakin bagus. Sebagian di antara mereka juga menjuarai beragam lomba fotografi.

FPC juga memberi peluang bagi anggota untuk mengeksplorasi kecantikan negeri. Salah satu anggotanya, Rana Ranuwijaya, mengaku bisa lebih mengenal Indonesia setelah bergabung dengan komunitas fotografer perempuan.

”Indonesia sangat kaya dan saya ingin menceritakannya lewat foto. Dari dulu, sering hidup berpindah- pindah di luar negeri mengikuti orangtua yang duta besar. Jadi, tidak sempat benar-benar mengenal Indonesia,” kata Rana.

Sepulang dari Amerika Serikat, Rana tertarik bergabung dengan komunitas fotografer yang semua anggotanya perempuan. Ia membutuhkan teman perempuan untuk hunting foto agar merasa lebih nyaman bepergian tanpa suami. Baru satu tahun bergabung dengan FPC, Rana sudah ikut berburu ke Padang, Yogyakarta, dan Bromo. Pada pameran bertema ”Semua tentang Perempuan” kali ini, Rana mempertontonkan empat karya tentang keunikan ekspresi wajah perempuan Indonesia.

Meski banyak memotret tentang perempuan, sebagian besar anggota FPC antimemotret model perempuan seksi. Alasannya, mereka tidak ingin mengeksploitasi tubuh perempuan.

(Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com