Selera Fashion Beralih ke Produk Lokal?

KOMPAS.com - Produk fashion merek internasional memang masih mendominasi pusat belanja premium di Jakarta. Tetapi, produk fashion lokal pun semakin berani menunjukkan keberadaannya, dan apresiasi tinggi pun bermunculan, terutama dari kalangan muda.

Meski tak bisa dipungkiri, sejumlah toko yang menjual produk fashion lokal masih perlu berjuang untuk bersaing dengan produk luar negeri, namun kreativitas desainer muda Indonesia dan desainer senior yang mulai memberikan pilihan produk ready-to-wear dengan harga terjangkau, tak terhentikan. 

Kehadiran concept store yang populer di kalangan muda saat ini, seperti Mazee dan The Goods Department Store, juga department store yang memfasilitasi desainer lokal, termasuk portal belanja online untuk produk high fashion lokal seperti Scallope.com, punya kontribusi besar untuk mendekatkan produk fashion lokal kepada masyarakat luas.

"Empat tahun lalu, orang merasa keren pakai produk luar, brand minded masih sangat kuat. Namun mindset ini mulai berubah. Sekarang ini orang mulai mencari sesuatu yang baru, berkualitas, harganya terjangkau, desainnya kreatif, orisinal dan eksklusif. Perkembangan produk lokal pun pesat, dan menjadi tren," tutur Nidya Indriasari, Managing Director Scallope.com, saat bincang-bincang fashion di Jakarta, Rabu (4/7/2012).

Pada kesempatan yang sama, desainer ternama Mel Ahyar berpendapat bahwa 2-3 tahun terakhir, merek fashion lokal berkembang pesat. Ditandai dengan bermunculannya desainer muda berbakat, yang tak hanya menciptakan koleksi busana kreatif dan berkualitas, namun juga memiliki semangat entrepreneurship tinggi.

"Banyak desainer muda berbakat, yang juga menjadi entrepreneur, dengan modal sedikit mereka tetap kreatif. Kreativitas yang tinggi inilah yang membuat mereka bisa ikut serta di kancah industri fashion Indonesia," jelas Mel.

Baginya, kehadiran desainer muda dengan berbagai kreativitasnya, menambah gejolak perkembangan fashion di Indonesia. Selain tentunya, pilihan produk fashion lokal pun menjadi semakin beragam.

"Persaingan tentu menjadi ketat. Kreativitas tinggi lah yang perlu dipertahankan. Ada yang beli atau tidak, jangan berhenti dan jangan pernah menyerah, karena sebenarnya pasarnya ada," tutur desainer yang juga memiliki second line bermerek Happa, memberikan pilihan koleksi busana siap pakai rancangannya dengan harga lebih terjangkau.

Bagaimana dengan Anda? Masih tergiur belanja produk fashion bermerek internasional atau mindset sudah mulai berubah untuk mengeksplorasi gaya dengan produk fashion lokal?