Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2012, 16:28 WIB

Selain itu, mulai tebersit di benak Vinna, jiwanya bukan ”berumah” di dunia hiburan. ”Saat ambil kuliah bisnis, aku sudah berpikir, suatu saat aku harus punya bisnis sendiri.”

Begitu tamat kuliah dan kembali ke Indonesia, Vinna mendapat posisi sebagai manajer pemasaran di Bira Fund Management. Ia sempat merasa, memang di situlah jalannya membangun masa depan. ”Waktu itu terpikir, this is what I want to be.”

Kerja keras
Sayangnya, karier di sektor keuangan itu hanya berumur beberapa bulan karena Indonesia diguncang krisis moneter. Vinna pun kembali menjadi model, kali ini di negeri sendiri. Tak sekadar berpose di depan kamera, ia juga menulis dan menjadi kontributor untuk majalah mode. Pengalaman itu yang membuatnya terbang ke Paris dan New York untuk meliput pekan-pekan peragaan busana.

Desainer kondang Diane von Furstenberg adalah salah satu narasumber yang pernah memberinya kesan mendalam. ”Ia menunjukkan pada saya, fashion dan modelling memang dunia glamor, tetapi di balik itu ada kerja keras yang mesti dilakukan dengan hati.”

Masih dengan benang merah kecintaan pada dunia mode, Vinna kemudian berkarier di Brianstone Jewelry dan Club 21 Papillon. Selain berkait fashion, titian karier ini memperkenalkan tantangan baru pada Vinna, yakni bisnis ritel. Sekali lagi, ia menemukan hatinya bergelora dengan semangat.

Menyiapkan butik baru, perjalanan ke luar negeri untuk bertemu pembeli dan pemegang merek selalu ia nikmati. Hingga kemudian ia menyadari, waktu sehari-hari yang tersisa untuk menjadi ibu bagi putranya amatlah terbatas. ”Saya sering pulang malam, kadang bahkan saat akhir pekan. Akhirnya, saya berpikir, sudah waktunya saya harus punya usaha sendiri,” kata ibu dua anak ini.

Pada titik itulah Vinna mengerahkan kecintaan dan jaringannya di dunia bisnis dan fashion untuk melapangkan jalan membangun Qyvision PR. Berkat jaringan pula, tas kulit ular bermerek Kanan yang ia produksi kini menembus Amerika Serikat sebagai target pasar pertama.

Lewat perjalanan panjang, Vinna terus merajut mimpi-mimpinya.

Susahnya nambah berat badan...
Postur Vinna yang begitu ramping—kalau tak mau disebut kurus—membuat ia makin terkesan tinggi semampai. Padahal, Vinna menyebut dirinya sebagai penikmat kuliner. Masalahnya, dengan hobi menikmati kuliner pun, ia kesulitan menambah berat badan.

”Selama bulan puasa ini, kebanyakan orang makan dua kali berbuka dan sahur. Saya makan tiga kali lho supaya nambah berat badan maksudnya, tetapi susah!” kata Vinna.

Ibu tunggal dengan dua anak ini bukan hanya rajin menikmati aneka makanan. Ia juga tekun mempelajari bahan-bahan makanan yang sehat untuk diolah dan memuaskan keasyikannya memasak. Penggemar tempe—tetapi tidak suka makan tahu—ini memilih bahan makanan organik untuk ia olah di rumah.

”Saya juga sudah enggak makan daging merah dan ayam, tetapi masih makan ikan,” ujar perempuan yang sedang gemar olahraga berkuda ini.

Di rumah, Vinna paling sering menyantap lalapan sayur, sambal, dan olahan ikan air tawar. Kebiasaan makan sayur sudah ia ditularkan pada kedua buah hatinya, Oliver (8) dan Olstin (3), sejak mereka masih bayi. ”Waktu anak-anak masih kecil, makanan yang saya haluskan terutama sayuran, bukan buah-buahan. Buah kan manis, lebih gampang dikenalkan belakangan ke anak-anak.”

Meski demikian, ia juga memasakkan steak dan burger untuk anak-anaknya. ”Lebih baik makan masakan sendiri di rumah daripada mereka minta dibelikan di luar,” kata Vinna, yang sempat memilih berhenti kerja demi konsentrasi mengasuh bayinya seusai melahirkan ini.

(Nur Hidayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com