Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2012, 12:10 WIB

Tanya:
Saya ibu dua anak lelaki (usia 6 dan 3). Baru-baru ini ada kejadian, saya suruh mereka mandi bersama. Tiba-tiba si adik menangis ketakutan melihat penis kakaknya. Sejak itu, si adik takut melihat penisnya sendiri sehingga ia selalu menangis bila harus buka celana, baik untuk buang air kecil maupun mandi. Saya jadi repot karena selalu "bertengkar" dulu kalau mau memandikan. Apa yang harus saya lakukan? (Destia-Yogyakarta)

Jawab:
Laporan perilaku si kecil yang tiba-tiba ketakutan melihat penis kakaknya dan penisnya sendiri, agak dipertanyakan. Apakah penyebabnya hanya gara-gara sekali itu mandi dengan kakak, ataukah sebenarnya ada peristiwa lain yang menyertainya, tapi tidak diketahui ibu? Apakah sampai tiga tahun usianya anak tidak pernah mandi bareng dengan kakak atau ayah? Tidak pernah melihat penis kakaknya atau penis sendiri? Karena datanya tidak lengkap, maka saya tidak bisa menjawab sampai hal ini terjadi.

Sebaiknya periksa penis si kecil apakah ada bekas luka? Perkenalkan pada si kecil buku bergambar anatomi tubuh anak atau anak kecil yang sedang telanjang dan beritahu bahwa penis merupakan bagian dari tubuhnya sendiri, setiap anak laki-laki punya penis, sedangkan perempuan punya vagina.

Penjelasan ini perlu diberikan agar anak tidak merasa penis sebagai sesuatu yang aneh dan menakutkan, beritahu bahwa kalau tidak ada penis, maka air seni tidak bisa dikeluarkan, akibatnya akan sakit di perut bagian bawah dan kerja tubuh menjadi kacau sehingga bisa menimbulkan penyakit. Usia tiga sudah bisa diberikan penjelasan sederhana mengenai fungsi tubuh. Semoga dia tidak takut lagi kecuali ada penyebab lain yang traumatis.

Apakah dia menangis ketika celananya dibuka, sebaiknya tidak usah memaksakan. Jelaskan saja bahwa dia perlu pipis, mandi, mengganti celana yang kotor. Semua orang melakukannya. Sebaiknya destia lebih waspada mencari tahu kenapa peristiwa itu terjadi secara mendadak, adakah sesuatu yang salah dan tidak sempat teramati. Apabila si kecil tetap ketakutan, sebaiknya mencari bantuan ahli di kota Anda.

(Tabloid Nakita/Dra Mayke S Tedjasaputra, MSI, Play Terapist dan Psikolog)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com