Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2012, 12:29 WIB

KOMPAS.com - Menjalani kehamilan penuh dengan tantangan juga kegembiraan bagi ibu hamil. Tiap trimester selalu ada tantangan baru yang harus dilalui dengan penuh sukacita. Salah satu sumber kegembiraan bumil adalah menyiapkan segala kebutuhan si kecil untuk menyambut kehadirannya.

Belanja berbagai perlengkapan bayi menjadi salah satu kesenangan saat hamil. Namun, bisa juga menjadi merepotkan jika tak dipersiapkan dengan baik.

Bumil tentunya punya pengalaman berbeda saat belanja kebutuhan bayi. Kompas Female berbincang dengan dua ibu hamil yang memiliki cara berbeda saat berbelanja perlengkapan bayi. Anda tentunya punya cara sendiri, atau ingin mencontoh gaya belanja kedua calon ibu muda ini?

Usia kehamilan dan waktu belanja
Arninta Puspitasari, 26, begitu menantikan kehadiran anak pertamanya, yang diperkirakan perempuan. Belum setahun menikah, perempuan yang akrab disapa Ninta ini sudah gelisah menanti kehadiran bayi. Ninta si sulung dan suami si bungsu, begitu mendamba buah hati, tak terkecuali keluarga besarnya. Kini Ninta pun menikmati kehamilan yang memasuki usia 34 minggu.

Sebagai ungkapan kebahagiaan, Ninta dan suami mulai menyiapkan kebutuhan bayi sejak kehamilannya melewati usia empat bulan. Baginya, berbelanja perlengkapan bayi secara berkala, membantunya memenuhi semua kebutuhan si kecil. Dan benar saja, saat perutnya semakin membesar, dan waktu persalinan semakin dekat, Ninta tak lagi direpotkan dengan belanja kebutuhan bayi.

"Satu bulan terakhir hanya perlu menyiapkan keperluan di rumah sakit. Tas berisi perlengkapan bayi dan lainnya untuk dibawa ke rumah sakit juga sudah siap. Sekarang ini hanya perlu menambah keperluan baju bayi. Jadi mengurangi stres," ungkapnya di usia kehamilan delapan bulan.

Anggaran dan daftar belanja
Prinsip belanja kebutuhan bayi bagi Ninta adalah "mencicil" setiap bulan. Ada anggaran yang disiapkan setiap bulannya untuk berbelanja kebutuhan bayi. Daftar belanja pun sudah disiapkannya agar tak terlewat satu pun dan memudahkan dalam membuat prioritas belanja.

"Saya sudah menyiapkan check list belanja kebutuhan bayi, bahkan sebelum hamil," ungkapnya.

Baginya, belanja secara berkala memudahkan untuk memilih produk terbaik. Karena sudah membeli sejak kehamilan di atas empat bulan, Ninta mengaku membeli kebutuhan yang bersifat unisex.

Lain lagi dengan Ferawati Gondokusumo, 33, yang tengah menanti kelahiran anak pertamanya, diperkirakan laki-laki. Perempuan yang akrab disapa Fera ini mulai belanja kebutuhan bayi saat kehamilannya berusia 31 minggu.

"Setelah USG 4D, dan sudah confirm jenis kelaminnya, langsung deh berburu kebutuhan bayi saat akhir pekan," tuturnya.

Dengan berbekal daftar belanja yang lengkap, Fera dan suami hanya membutuhkan waktu dua hari untuk membeli berbagai kebutuhan prioritas untuk buah hatinya.

"Memang ada anggaran khusus yang sudah dipersiapkan untuk belanja kebutuhan bayi, jadi dalam dua hari berbagai kebutuhan penting sudah dibeli," jelasnya.

Bagi Fera, dengan berbekal daftar belanja kebutuhan bayi, tak sulit baginya saat berbelanja. Tak terlalu kerepotan memilih produk, karena ia sudah mengumpulkan informasi juga rekomendasi dari orangtua, saudara, teman bahkan "menyontek" belanjaan bumil yang ditemuinya di toko.

Banyak bertanya juga mencari serta mengumpulkan informasi membantu Ninta dan Fera saat berbelanja perlengkapan bayi. Dengan cara ini, keduanya mengaku tak kesulitan memilih dan membeli barang, meski dihadapkan dengan begitu banyak pilihan di toko maupun pameran.

Untuk memudahkan belanja kebutuhan bayi, Ninta dan Fera mengaku mencari informasi dari berbagai sumber. Di antaranya, rekomendasi sanak saudara, kerabat, teman, juga melalui internet seperti dari blog, bahkan membandingkan daftar belanja yang tersedia di toko-toko perlengkapan bayi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com