Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Tutug Oncom, Nasi Miskin Naik Kelas

Kompas.com - 28/04/2013, 08:37 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

"Dulu nasi TO ini identik dengan sebutan nasi orang miskin. Soalnya bagi orang yang susah beli beras, nasi dicampur dengan oncom supaya jadi tambah banyak," terang Helmy.

Sebelum ramai rumah makan TO di Tasikmalaya, nasi ini dulunya hanya didagangkan di warung emperan. Biasanya penikmat TO, hanya masyarakat kalangan bawah. Soalnya, harga nasi TO murah dan enak dimakan meski tanpa ditambahkan lauk nasi.

"Dulu itu, makan nasi TO pada gengsi soalnya dicap sebagai nasi kelas rendahan. Tapi sekarang, sampai pejabat sekelas Gubernur Jabar pun, sudah merasakan nasi TO di sini," kata Helmy.

Saat ini, rumah makan nasi TO sering dijadikan tempat nongkrong anak muda sampai orang tua. Mulai dari masyarakat biasa sampai orang yang memakai mobil mewah pun terlihat antre di Jalan BKR ini, untuk singgah menikmati nasi TO.

Pasalnya di sepanjang jalan ini bukan hanya ada TO Rahmat saja, tapi ada beberapa rumah makan TO lainnya. "Harusnya Jalan BKR ini diganti namanya jadi Jalan TO," kata Helmy, sembari tertawa terbahak-bahak.

Kini, nasi TO yang dulunya identik sebagai makanan orang miskin, seolah-olah naik kelas menjelma menjadi makanan elit, dan digemari masyarakat di Tasikmalaya, bahkan Jawa Barat.

Tentunya dengan berbagai variasi menu nasi TO, misalnya disebut TO ayam penyet, TO dadar gulung, TO asin mini, dan sebutan nasi TO lainnya.

Bukan hanya itu, nasi TO pun dijadikan salah satu makanan ciri khas Tasikmalaya oleh pemerintah setempat. "Betul, nasi TO soalnya kan awalnya itu hanya ada di Tasik," kata Helmy, saat ditanya asal usul nasi TO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com