Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 7 November 2015, 10:00 WIB
KOMPAS.com — Sembelit atau konstipasi merupakan gangguan sistem pencernaan yang mengakibatkan seseorang susah, bahkan tersiksa, ketika buang air besar atau BAB. Gangguan ini bisa disebabkan berbagai macam faktor, salah satunya stres.

Konstipasi ini dapat mengganggu kesehatan serta membuat racun dan cairan dari feses yang terlalu lama menumpuk di usus terserap kembali dan masuk ke aliran darah.
 
Terkadang masalah psikis bisa memicu terjadinya sembelit. Ini karena sistem pencernaan kita sangat terkait dengan otak.

Masalah psikis tersebut bisa berasal dari hal-hal yang tanpa disadari mengganggu kita, misalnya pertengkaran dengan pasangan, pekerjaan kita dikritik oleh atasan di kantor, atau merasa iri dengan keberhasilan teman.

Sistem saraf kita mengartikan stimulasi yang disebabkan oleh stres itu sebagai serangan yang akan dihadapi tubuh. Akibatnya, tubuh akan masuk dalam mekanisme "melawan atau tinggalkan".

Hal tersebut membuat perubahan dalam tubuh, termasuk sistem pencernaan. Salah satunya adalah berkurangnya pergerakan usus sehingga dorongan untuk buang air besar sangat sedikit. Kita pun menjadi konstipasi.

Selain itu, ketika kita sedang dalam mekanisme "melawan atau tinggalkan", aliran darah yang menuju saluran cerna lebih sedikit sehingga proses penyerapan nutrisi dan pembentukan tinja pun berkurang drastis.

Selain stres, faktor lain yang memengaruhi sembelit di antaranya kurangnya berolahraga, kurang makan makanan berserat, sering menahan BAB, kurang minum, dan kehamilan.

Untuk mencegah terjadinya sembelit, ada beberapa tips yang bisa kita ikuti seperti dikutip dari webmd.com:

1. Rutin BAB
Pergi ke kamar mandi untuk buang air besar setiap pagi sangat membantu mencegah terjadinya sembelit. Jadikan ini kebiasaan Anda. Tetapi, ada orang yang memang hanya bisa buang air besar setiap dua atau tiga hari sekali. Ketahui kapan jadwal Anda dan biasakan untuk melakukannya secara teratur.

2. Perhatikan dorongan BAB
Jangan abaikan keinginan untuk BAB. Semakin lama feses tinggal di usus besar, semakin sulit untuk keluarnya nanti. Hal ini karena kandungan air akan diserap kembali dan membuat BAB menjadi sulit. Jadi ikuti tanda dari tubuh Anda. Jika ada rasa ingin BAB, segera lakukan.

3. Santai
Stres sangat bisa memengaruhi seluruh kondisi tubuh, termasuk pencernaan. Oleh karena itu, Anda perlu untuk santai sejenak. Jika ada masalah atau ganjalan di hati, bicarakan dengan orang yang tepat. Lakukan kegiatan yang membuat hati merasa senang.

4. Cukup minum
Minum air delapan gelas sehari sangat dianjurkan untuk menjaga kondisi tubuh, termasuk memperlancar organ pencernaan.

5. Makan makanan berserat
Makanan berserat sangat membantu melegakan sembelit akut, salah satu contohnya adalah gandum utuh yang dapat memperlancar pergerakan feses ke usus besar.

6. Berkonsultasi dengan dokter
Obat-obatan bisa membantu melegakan sembelit, tetapi harus diperhatikan untuk penggunaan jangka panjang. Berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum obat-obatan tersebut sangat dianjurkan. (Gibran Linggau)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau