Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Mustahil Merancang Sendiri "Smart Home"

Kompas.com, 31 Januari 2017, 08:31 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com – Konsep smart home atau rumah pintar biasanya dirancang satu paket, yaitu antara rumah dan perangkat cerdas di dalamnya. Namun, hadirnya beragam peranti rumah berteknologi cerdas kini memungkinkan pemilik rumah biasa menyulap kediamannya menjadi pintar.

"Yang terpenting, semua perangkat dapat saling berkomunikasi," ujar CEO Samsung SmartThings, Alex Hawkin, dilansir The Verge, Minggu (9/1/2015).

Perangkat pilihan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pemilik rumah. Pastikan saja alat-alat itu kompatibel ketika dihubungkan satu sama lain dalam satu sistem pengelolaan.

Pada dasarnya, smart home adalah rumah dengan perabot yang saling terhubung satu sama lain dan dapat dikelola memakai teknologi Internet of Things (IoT). Hal ini berarti seluruh perangkat rumah tangga terkoneksi jaringan internet dan karenanya dapat dikendalikan cukup memakai ponsel pintar atau komputer.

Merancang smart home sebenarnya tidak sulit. Pertimbangan pertama adalah memilih peralatan dengan konektivitas digital terbuka dan bisa digunakan dari jarak jauh.

Sistem terbuka memungkinkan perangkat rumah tangga dikontrol dalam satu pengaturan terpusat. Pemilik rumah dapat memusatkan kontrol perangkat dan memantaunya lewat ponsel.

Misal, lemari es dengan kemampuan memastikan kesegaran bahan makanan. Perangkat itu mengirimkan laporan terkait suhu udara kulkas dan kondisi makanan melalui pesan singkat atau notifikasi pada aplikasi penghubung.

Pemakaian perangkat cerdas juga hendaknya menyesuaikan gaya hidup si pemilik. Rumah yang sering ditinggalkan akan membutuhkan sistem keamanan yang berbeda dengan kediaman ramai penghuni.

Alternatifnya, penghuni bisa memasang kunci rumah elektronik yang disambungkan pada ponsel agar lebih aman. Sistem ini memungkinkan pemilik untuk memberi akes masuk rumah hanya pada anggota keluarga atau kerabat tertentu.

Kamera pengawas boleh pula menjadi pilihan "mata-mata" bila rumah kerap kosong dalam jangka panjang. Saat ini sudah banyak peranti serupa dalam ukuran kecil yang telah berteknologi pintar dan bisa terhubung ke ponsel. Cukup buka aplikasi di smartphone, kondisi rumah pun terpantau.

Urusan harian seperti membersihkan rumah juga sudah bisa mendapat dukungan dari perangkat cerdas. Alat "bebersih" konvensional seperti sapu atau kemoceng pun dapat diganti penyedot debu otomatis.

Hari ini, pemilik rumah dapat memilih teknologi vacuum cleaner robotik yang dapat dikendalikan lewat ponsel atau remote control. Pengaturan tinggal menyesuaikan tata ruang rumah pada alat pindai penyedot debu untuk mengatur area-area.

Alat pembersih seperti ini pun biasanya punya sensor pendeteksi benda agar tidak terbentur atau menabrak perabotan rumah lainnya. Kemampuan seperti itu dapat ditemui misalnya di Powerbot keluaran terbaru dari Samsung.

Teknologi alat pembersih tersebut juga dilengkapi dengan fitur auto clean. Fitur ini mampu melanjutkan proses bebersih rumah secara otomatis dari area terakhir yang sudah dibersihkan sebelumnya.

Dengan mengintegrasikan semua perangkat cerdas tersebut pada ponsel, pengaturan pun dapat dilakukan meski pemilik rumah tidak di tempat.

Sudah siap mengubah rumah menjadi smart home?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau