Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 Mei 2017, 16:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber GQ

Memalsukan orgasme bukan kejahatan. Kadang-kadang perempuan melakukan ini agar pasangannya tidak merasa bersalah, atau karena ia ingin menyudahi permainan yang membosankan di ranjang. Ada juga kasus yang disebut anorgasmia, dimana seseorang tidak bisa atau sulit orgasme.

Sebagai laki-laki, reaksi Anda mungkin kesal, kecewa, atau merasa “tidak mampu” menunaikan tugas itu. Tentu Anda tidak rela bila pasangan melakukan itu. Tapi tahukah Anda, apakah dia benar-benar sampai puncak, atau hanya berpura-pura? Berikut tanda-tanda perempuan yang memalsukan orgasme menurut penulis soal hubungan seks, Sophie Saint Thomas:

Dia mencapainya setelah diminta

Beberapa pria begitu ingin pasangannya mencapai orgasme, sehingga berulang-ulang bertanya, “Sudah belum?”. Pertanyaan itu bagi beberapa perempuan merupakan desakan untuk segera sampai.

Bukannya membuat mereka makin dekat dengan puncak, bisa-bisa hal itu justru menurunkan gairahnya. Dan bila itu yang terjadi, jangan-jangan ia memalsukan orgasme agar permainan cepat selesai. Jadi, jangan paksakan pasangan Anda untuk segera orgasme, biarlah dia menikmati perjalanannya.

Mencapai tanpa pemanasan

Orgasme sebenarnya bisa saja terjadi dalam seks kilat tanpa pemanasan. Tapi ini adalah kasus istimewa dimana keduanya benar-benar bergairah karena lama tidak bertemu misalnya. Pada kebanyakan hubungan seks, perempuan memerlukan fore play untuk membuat organnya siap.

Jadi jangan ragu untuk bermesraan sebelumnya. Pahamilah bahwa seks bukan semata-mata melakukan penetrasi, namun merupakan rangkaian perjalanan panjang. Penetrasi hanyalah bagian dari perjalanan itu.

Tak ada pemulihan setelahnya

Menurut study, setelah mencapai orgasme, perempuan biasanya akan mengalami fase pemulihan, di mana dia diam tidak berkata-kata atau bergerak selama beberapa saat. Kecepatan bernafasnya juga berbeda. Dan ia menjadi sensitif dan lebih mesra.

DmitriMaruta Pasangan dalam gairah
Tentu perilaku setiap orang dalam fase ini berbeda. Namun kita bisa merasakan suasana rileks dan lebih nyaman karena pencapaian itu. Kalau dia mengatakan sudah mencapai puncak, tapi tidak berada dalam suasana “istimewa” itu, mungkin ia memalsukannya.

Tidak ada kontraksi

Secara biologis, saat seorang perempuan mencapai orgasme, otot pinggulnya akan berkontraksi. Pasangannya akan bisa merasakan tekanan itu. Namun bila pasangan Anda mendesah-desah tetapi tidak terjadi apa-apa pada otot pinggul dan vaginanya, mungkin puncak itu belum tercapai.  a

Ia tiba-tiba ingin permainan yang berbeda

Seseorang biasanya memiliki pola atau cara untuk lebih cepat mencapai orgasme. Ada yang lebih suka posisi A, yang lain memilih posisi B. Bila ia kemudian meminta Anda untuk mengganti ritual bercinta atau bermesraan, mungkin sebelumnya dia tidak terpuaskan. Ini saatnya untuk mendengarkan keinginan pasangan agar ia bisa mencapai orgasme sebenarnya.

Berbeda dengan biasanya

Perempuan memalsukan orgasme untuk berbagai alasan. Pada umumnya, pasangan yang baru menikah menginginkan hubungan seks yang baik, namun secara emosional dia belum terlibat atau belum berani menyampaikan apa yang dia inginkan. Maka agar pasangannya tidak kecewa, ia memalsukannya.

Namun bila Anda telah berhubungan cukup lama dan mengenal pasangan Anda, maka Anda akan hapal bagaimana pola dan reaksinya saat mencapai orgasme. Nah bila suatu saat reaksi itu berbeda, mungkin yang terjadi bukan seperti harapan Anda.

Tentu perilaku masing-masing perempuan berbeda. Tanda-tanda di atas belum tentu sama persis dengan kejadian sebenarnya karena seks bukanlah ilmu eksakta yang segalanya harus pasti. Hal yang paling penting dilakukan pria adalah mengenali dan memahami apa keinginan pasangannya agar mendapatkan kehidupan cinta yang indah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau