Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2017, 08:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

LOMBOK, KOMPAS.com - Tiga pelari perempuan memecahkan rekor catatan waktu di ajang lari lintas alam Rinjani 100 tahun 2017. Dari kategori 27 kilometer, pelari Indonesia Sri Wahyuni (31) mencetak waktu tercepat 5 jam 6 menit 10 detik, lebih cepat dibanding juara tahun lalu dengan catatan waktu 7 jam 24 menit 33 detik.

Sri mengatakan sudah menargetkan podium dan memecahkan rekor. "Target sendiri hanya enam jam setengah, bukan lima jam. Tapi Tuhan beri kekuatan, jadi pecah lebih dari dua jam, senang sekali," kata Sri di Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/4/2017).

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Melissa Grayel, juara pertama kategori perempuan 36 kilometer dalam lomba lari lintas alam Rinjani 100 tahun 2017 di Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Untuk persiapan, Sri mengatakan harus bisa membagi waktu dengan keluarga karena dia berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Dengan demikian, dia mengatur latihan satu kali dalam sepekan untuk lari di gunung. Sementara untuk pagi dan sore hari latihan di lintasan datar.

Pelari perempuan kedua adalah Melissa Grayel asal Perancis dari kategori 36 kilometer. Mellisa mencatat waktu 8 jam 55 menit 37 detik, lebih cepat dari juara tahun lalu dengan waktu 10 jam 10 menit 15 detik.

Mellisa mengatakan Rinjani 100 adalah lomba lari pertama yang ia ikuti di Indonesia. Dia pun tak mengira bisa keluar sebagai juara dan memecahkan rekor. "Saya sangat senang. Tahun depan saya akan kembali, tetapi belum tau mau ambil jarak berapa," kata Mellisa yang sudah mempersiapkan diri selama satu bulan untuk Rinjani 100.

Kategori terakhir adalah Eny Rosita asal Indonesia dari kategori 60 kilometer. Dia mencatat waktu selama 19 jam 44 detik, lebih cepat dari juara tahun lalu 19 jam 44 menit 59 detik.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Eny Rosita, juara pertama kategori perempuan 60 kilometer dalam lomba lari lintas alam Rinjani 100 tahun 2017 di Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Pelari asal Pemalang Jawa Tengah ini mengatakan trek Rinjani 100 menantang. Namun dia tak patah arang. "Intinya tetap mau bergerak, jangan berhenti walau pelan. Walau susah tetap maju, tetap jalan sekalipun merangkak," kata Eny yang tak memiliki persiapan khusus di Rinjani 100.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com