Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Diketahui Saat Memilih Papan Skateboard

Kompas.com, 5 Juni 2017, 10:04 WIB
Wisnubrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kultur skateboarding di Indonesia, terutama Jakarta, sudah tidak malu-malu lagi untuk mengukuhkan eksistensinya. Seiring dengan semakin banyaknya skatepark yang dibangun di beberapa area di Jakarta, termasuk Kalijodo, berbagai event yang menjadikan skateboarding sebagai acara utama di dalamnya pun makin sering digelar.  

Meski begitu, masih banyak orang yang ingin ikut bermain skateboard, namun masih belum tahu bagaimana memulainya. Bahkan beberapa orang tidak mengetahui papan skateboard atau deck yang tepat untuknya. Apa saja jenisnya? Dan apa bedanya?

Menurut Stevanus Anton, pemilik brand Solitude Skateboards, umumya ada 3 jenis papan yang biasa dipakai untuk skateboarding.

Ada yang namanya papan popsicle, biasa dipakai di street (jalanan) atau skatepark. Papan ini memiliki ujung (nose dan tail) berbentuk bulat (rounded). Papan ini juga biasanya dipakai untuk  melakukan trik-trik meloncat (ollie) atau flip trick. Ukuran papan ini biasanya antara 7,5 sampai dengan 8,5 inci.         

moodboard bermain skateboard di skatepark
Selain itu, ada lagi papan park/bowl yang sering digunakan saat bermain skateboard pada permukaan transisi, seperti bowl (arena bermain skateboard berbentuk mangkuk) atau pool (arena bermain skateboard berbentuk seperti kolam renang), ramps (arena bermain skateboard berbentuk setengah pipa berukuran besar) serta vert ramps (arena bermain skateboard berbentuk  menyerupai setengah pipa namun dengan bagian pinggir yang tinggi dan horizontal).

“Untuk tempat-tempat tersebut biasanya menggunakan papan dengan ukuran yang lebih besar, misalnya antara 8,25 hingga 9,0 inci,” ujar Anton, Minggu (4/6/2017). "Permainan di sini lebih mengutamakan kenyamanan lebar papan dengan telapak kaki yang cenderung sama atau bahkan lebih lebar karena permainan ini jarang menggunakan trik yang dilakukan saat bermain street, seperti flip trick."

Sementara longboard lebih sering digunakan di jalanan beraspal. Berbeda dengan street atau   park dimana orang biasanya melakukan trik-trik skateboard, longboard umumnya hanya dipakai untuk cruising atau saat menyusuri jalanan. Makanya banyak juga yang menggunakan longboard sebagai alternatif transportasi.  

Pendek kata, papan yang lebih lebar biasanya lebih stabil sehingga pemakai lebih mudah menggunakannya meluncur di jalan miring atau rata. Sementara papan yang kecil lebih mudah dikendalikan sehingga cocok untuk bermanuver.

Yang harus diperhatikan

Setelah mengetahui jenis-jenis permainan dengan deck yang berbeda, pertanyaannya kemudian adalah bagaimana memilih papan yang bagus? Apa yang harus diperhatikan saat memilih deck skateboard?         

Menurut Anton, papan skateboard terbuat dari beberapa lapis kayu yang dilem lalu di-press menjadi satu. Jenis kayu yang baik digunakan adalah kayu maple. “Kayu maple merupakan jenis kayu yang tahan empat musim. Daya tahannya baik dan tidak terlalu berat,” ujar Anton.       

jacoblund Meluncur menggunakan longboard
Ukuran papan biasanya disesuaikan dengan ukuran kaki dan besar tubuh si skateboarder. “Misalnya kalau ukuran sepatunya 40, maka ukuran papan yang cocok untuk dia adalah ukuran antara 7,5-7,8 atau 8,0 inci,” katanya.            

Berikut penjelasan memilih ukuran skateboard deck yang disesuaikan dengan ukuran sepatu:

Ukuran sepatu 40:  Ukuran deck antara 7,5-7,8  atau 8,0 inci.

Ukuran sepatu 41: Ukuran deck antara 7,75-8,0 inci.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau