KOMPAS.com - Masa sekolah bisa menjadi masa yang kurang menyenangkan bagi anak-anak dengan kelebihan berat badan. Menurut sebuah survei, anak yang gemuk lebih tidak disukai teman-temannya.
Hal itu terungkap dalam hasil wawancara terhadap 700 anak berusia 10-12 tahun tentang lingkaran pertemanan mereka, termasuk kriteria teman yang disukai dan tidak disukai. Kemudian tim peneliti melihat data berat badan setiap anak.
Ternyata anak yang kegemukan memiliki jumlah teman paling sedikit. "Anak-anak yang gemuk ternyata lebih sering ditolak oleh teman-teman sekelasnya," kata Kayle de la Haye, salah satu tim peneliti seperti dikutip dari situs Fatherly.
Meski penelitian itu tidak merupakan representasi populasi luas, tetapi Haye dan timnya percaya bahwa ini bisa menggambarkan stigma yang dihadapi oleh orang yang kegemukan di berbagai negara.
Alasan mengapa anak-anak tidak menyukai teman yang gemuk memang tidak jelas, tetapi menurut Haye itu karena ada stereotip negatif terhadap orang gemuk.
"Ketidaksukaan untuk berteman akrab dengan orang gemuk karena sejak lama ada persepsi negatif terhadap mereka," katanya.
Stigma negatif yang biasanya menyertai anak yang gemuk antara lain malas, suka makan, atau pun sering menindas teman.
Ini bukanlah studi pertama yang mengaitkan antara kegemukan dan lingkaran pertemanan. Beberapa studi sebelumnya juga menungkap, kasus bullying di sekolah kebanyakan berkaitan dengan anak yang kegemukan.
Penelitian terhadap 2.800 anak usia sekolah di Inggris menyebutkan, 42 persen anak yang membully dan 55 persen korban bullying terobsesi dengan penurunan berat badan.
Setidaknya ada beberapa strategi yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak-anaknya menjadi orang memiliki perilaku baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.