Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chef Juna, "Bad Boy" yang Tak Sengaja Belajar Masak

Kompas.com - 23/06/2017, 19:11 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Kejadian itu justru memacunya untuk serius mendalami teknik-teknik memasak. Kebetulan Juna ditawari sushi master restoran untuk mengikuti training sebagai pemasak, bukan sebagai pelayan.

"Saya tertarik hanya karena pekerjaan, karena tak mau jadi gelandangan. Apalagi ibu saya menelepon tidak bisa lagi mengirim uang dan minta saya pulang ke Indonesia," kenangnya.

Saat training memasak, Juna memulainya dari menjadi tukang mengupas dan memotong sayuran, hingga membersihkan panci yang berminyak. Lalu mulai training membuat nasi dan merebus udang, dari situ dirinya belajar dengan dibantu sushi chef.

"Memang tidak mudah, gimana caranya memasak nasi yang benar, gimana caranya memotong bahan makanan dengan ukuran yang konsisten, bagaimana mengupas kulit kentang agar tidak banyak termakan dagingnya. Kalau di Jepang butuh waktu bertahun-tahun untuk diizinkan sushi chef melakukan hal itu," katanya.

Berkat keuletannya, Juna lantas disponsori oleh restoran tempatnya bekerja untuk menjadi US Resident Green Card Holder dan diberikan kesempatan bekerja selama 5 tahun di restoran tersebut. Tak heran jika dirinya kini dikenal piawai mengolah berbagai masakan Jepang.

"Green Card Holder itu saya peroleh dari pekerjaan karena dinilai oleh pemerintah Amerika saya memiliki skill yang tidak dimiliki warga Amerika pada umumnya seperti sushi chef," ucapnya.

Pindah Restoran

Chief sushi yang menjadi mentornya kemudian mengusulkan Juna agar mencari pegalaman baru. Juna kemudian berpindah ke restoran Jepang nomor 1 di Houston Texas yang bernama Up Town Sushi yang selalu ramai dipadati pengunjung.

Gaji yang didapatkan pun meningkat menjadi 4.000 Dollar AS per bulan. "Tempatnya tidak jauh, sekitar 2 atau 3 blok dari tempat lama," kenangnya.

Dengan alasan ingin mendapatkan ilmu baru, Juna kemudian pindah lagi ke restoran Perancis yang baru buka dengan bayaran yang lebih kecil dari sebelumnya. Di restoran ini ia hanya mendapat penghasilan kurang dari setengahnya.

Untuk mengimbangi pengeluarannya, Juna lalu bekerja di beberapa restoran, 40 jam di restoran Perancis dan 40 jam lagi di restoran lainnya. "Saya selalu berpindah kerja dengan restoran yang berbeda, jadi saya banyak belajar dari situ," ucapnya.

Kembali ke Indonesia

Juna akhirnya mencapai posisi tertinggi dalam karier memasaknya, yaitu eksekutif chef di tahun 2009, namun dirinya masih belum merasa puas dengan ilmu yang didapatkannya.

Setelah hampir 12 tahun tak pulang ke Indonesia, Juna kemudian memutuskan cuti ke Indonesia selama 3,5 bulan untuk mengamati kuliner tanah air.

Setelah kembali ke AS, Juna mendapatkan kabar bahwa teman-temannya akan membuat restoran yang menurutnya memiliki konsep yang benar. Ia pun tertarik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com