Paul Rodriguez telah menikah selama 13 tahun dengan istrinya dan merasa hidupnya bahagia, sampai ia merasa ada ancaman pada keutuhan perkawinannya.
Setelah pasangan ini tak juga dikarunai keturunan, mereka pun melakukan pemeriksaan dan menemukan kenyataan bahwa Paul memiliki jumlah sperma yang sangat sedikit sehingga selalu gagal membuat istrinya hamil.
Kenyataan pahit itu membuat pria berusia 31 tahun dari Los Angeles ini merasa cemas dengan keutuhan rumah tangganya. "Bagaimana jika saya tidak bisa punya anak? Apakah ini bisa membuat pernikahan saya hancur?," tanyanya.
Paul lalu melakukan apa yang disarankan dokter pada pria dengan diagnosis kondisi jumlah sperma kurang, yakni minum sejumlah vitamin, menurunkan berat badan, dan rajin berolahraga agar jumlah sperma bisa bertambah secara alami.
Beberapa bulan kemudian ia pun melakukan pemeriksaan lagi dan dokter menyampaikan bahwa ia butuh terapi kesuburan agar bisa memiliki anak.
Di sela waktu tersebut Paul berusaha membagi perasaannya pada keluarga dan sahabat terdekat untuk mengurangi rasa kesedihannya. Keluarganya memang berusaha memberi dukungan tapi tidak tahu cara bereaksi yang tepat pada berita tersebut.
Sementara sahabat-sahabatnya memang menyatakan prihatin tapi dengan cepat mengubah topik pembicaraan. "Mereka memang berusaha menghibur tapi langsung mengubah topik, saya merasa tidak mendapat dukungan," katanya.
Susan Klock, psikolog dari klinik kesuburan di Northwestern Fertility and Reproductive Medical Practice mengatakan, kurangnya dukungan emosional memang sering dialami pria yang mengalami infertilitas.
"Banyak orang yang tidak membicarakan gangguan kesuburan pada pria karena ini terkait dengan seksualitas pria. Pria yang subur dianggap sebagai pria sejati," kata Klock.
Itu sebabnya, menurut Klock, banyak pria yang bermasalah dengan kesuburannya juga tidak mau terbuka untuk mengungkapkan perasaannya seperti halnya para wanita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.