KOMPAS.com - Masturbasi merupakan bagian dari kehidupan seks kebanyakan orang, bahkan ketika mereka telah menikah.
Namun, masih banyak orang yang beranggapan bahwa masturbasi merupakan suatu bentuk perselingkuhan terhadap pasangan.
Padahal, orang melakukan masturbasi bisa jadi karena ingin menghilangkan stres atau hanya karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk berhubungan seks.
Masturbasi masih dianggap sebagai hal yang tabu di kalangan masyarakat, oleh karena itu, studi mengenai masturbasi masih sangat sedikit.
Tetapi, kita masih bisa mengetahui fakta-fakta seputar masturbasi dari beberapa studi yang ada, yaitu:
Baca juga: Adakah Kaitan antara Masturbasi dan Disfungsi Ereksi?
Selain itu, seperti yang dilansir Medicaldaily.com, masturbasi dapat mempersiapkan wanita untuk efek menopause, bahkan sebelum mereka mencapai usia 40 tahun, tanpa bergantung dengan obat-obatan apa pun.
Baca juga: Melihat Anak Masturbasi, Bagaimana Orangtua Bersikap?
Nyatanya, masturbasi dapat membantu wanita untuk tetap aktif secara seksual, begitu juga untuk pria karena masturbasi dapat melindungi serabut saraf dan pembuluh darah yang bertanggung jawab dalam fungsi ereksi.
Panelis Ricky Shetty menjelaskan, bukan hanya tindakan fisik, namun masturbasi juga dapat masuk ke dalam ranah psikologi.
Hal tersebut disebabkan oleh apa yang dipikirkan seseorang ketika masturbasi, apakah ia sedang berkhayal melakukan hubungan dengan suami/istrinya sendiri, dengan bintang film, atau dengan orang lain yang ia kenal.
Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran pada pasangannya yang telah berkomitmen untuk saling mencintai hingga maut memisahkan.
Baca juga: Masturbasi Bersama Pasangan, Apa Manfaatnya untuk Kesehatan?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.