KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan Belgia mencoba mengungkap lebih jauh mengenai keterkaitan antara antara gula dan kanker.
Para peneliti dari VIB, KU Leuven, dan Vrije Universiteit Brussel menggagas penelitian ini.
VIB adalah lembaga penelitian ilmu hayati yang bekerja dengan lima universitas, termasuk KU Leuven, dan didanai oleh pemerintahan Flemish.
Disebutkan, ragi dengan kadar gula tinggi yang dikenal sebagai glukosa-dalam jumlah banyak, mengoptimalkan protein serupa yang bermutasi di dalam tumor manusia, hingga membuat sel kanker tumbuh lebih cepat.
Temuan yang dipublikasikan di Nature Communications, Jumat akhir pekan lalu, seperti dilansir laman USA Today, bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perkembangan kanker.
Johan Thevelein, Wim Versées, dan Veerle Janssens telah meneliti hubungan gula dengan kanker sejak tahun 2008.
Penelitian itu dilakukan untuk mencoba, dan lebih memahami apa yang disebut efek Warburg.
Efek tersebut adalah ketika sel tumor menghasilkan energi melalui pemecahan glukosa yang cepat, -tidak terlihat pada sel normal. Energi itulah yang memicu pertumbuhan tumor.
"Penelitian tersebut mampu menjelaskan korelasi antara kekuatan efek Warburg dan agresivitas tumor," kata Thevelein, dari KU Leuven di Belgia.
"Hasil penelitian kami ini memberikan dasar bagi penelitian masa depan, yang sekarang dapat dilakukan dengan fokus yang jauh lebih tepat dan relevan."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.