KOMPAS.com - Di Indonesia, bengkoang (Pachyrhizus Erosus) biasa dikonsumsi langsung tanpa dimasak untuk campuran rujak, salad, atau pun sebagai lauk.
Namun ternyata, masih banyak manfaat lain dari umbi putih ini.
Bengkoang juga dikenal dengan sebutan lobak Meksiko, termasuk dalam kelompok kacang ubi jalar, berkerabat dengan kedelai dan kacang-kacangan.
Tanaman ini dibudidayakan untuk diambil umbi dan akar besarnya. Buah atau akar yang juga disebut jicama ini banyak ditanam di Asia, Amerika Tengah, Karibia, dan beberapa bagian Amerika Selatan.
Baca juga : 6 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Menghitung Kalori
Berat akar bengkoang dapat mencapai 20 kilogram dengan panjang 2-6 meter. Daunnya rimbun dan berwarna hijau tua. Buah atau kacang polongnya berukuran 13-19 cm.
Tanaman bengkoang lebih dapat tumbuh di tanah lembap dan tidak dapat tumbuh dengan baik di tempat teduh.
Akar bengkoang umumnya dipanen sebelum matang, setelah ditanam kurang lebih enam bulan.
Umbi ini terasa renyah dan manis menyerupai apel. Namun tidak seperti apel, daging akar bengkoang yang putih tidak berubah warna setelah dipotong.
Rasa renyahnya pun bertahan bahkan setelah dimasak.
Namun sejauh ini, tak banyak penelitian yang digelar untuk mengetahui tentang manfaat bengkoang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.