KOMPAS.com - Kasus penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Amerika Serikat pada Rabu (14/1/2018), membuat produsen ransel anti-peluru untung.
Para orangtua yang cemas dengan berulangnya peristiwa penembakan massal berupaya melindungi anak-anak mereka dengan perlengkapan antipeluru seperti rompi.
Bullet Blocker, produsen ransel anti-peluru yang berbasis di Massachusetts, dalam laporan TMZ, disebut mengalami peningkatan penjualan. Ransel antipeluru dengan rentang harga Rp 2,6 juta - Rp 6,5 juta mengalami peningkatan penjualan sebesar 30 persen sejak peristiwa penembakan tersebut.
Sehari setelahnya—Kamis—perusahaan menjual 500 ransel, kata pemilik Bullet Blocker, Joe Curran.
Lantas, apa hebatnya ransel anti-peluru ini? Memiliki berat sekitar 20,5 kg, ransel dilapisi dengan Kevlar, serat yang digunakan dalam rompi antipeluru yang umum Salah satu tipenya, BulletBlocker NIJ IIIA tersedia dalam tiga warna dan berisi panel anti-balistik dengan berat sekitar 20 ons.
Bullet Blocker diklaim mampu menghentikan peluru Magnum .357 dan .44, kemudian peluru kaliber 9 mm, hingga kaliber .45.
Dalam situsnya, Bullet Blocker menggambarkan Curran sebagai, “Ayah yang ingin melakukan semua yang dia bisa untuk melindungi kedua anaknya di bangku sekolah setelah menyaksikan peristiwa mengerikan di Virginia Tech.”
Curran juga disebut sebagai penemu pertama ransel anti peluru.
SUMBER: http://www.foxnews.com/lifestyle/2018/02/18/florida-school-shooting-prompts-bulletproof-backpack-sales-to-rise.html
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.