Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 April 2018, 17:18 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Tak semua orang suka durian. Tapi bagi penggemar fanatiknya, durian barangkali menjadi buah paling enak di dunia.

Walau begitu banyak yang menyebut durian berbahaya bagi kesehatan. Nah, adakah efeknya bagi tubuh jika kita kebanyakan makan durian? Benarkah makan durian terlalu banyak bisa bikin mabuk?

Durian termasuk buah yang tinggi kalori. Oleh karena itu, saran porsi penyajian durian bagi orang dewasa pada umumnya adalah 100-200 gram per satu kali makan.

Sebagai perbandingan, berat satu biji buah durian (hanya satu bijiya, bukan satu durian utuh) kurang lebih sekitar 40 gram.

Dalam 100 gram buah durian terkandung hampir 150 kalori, yang berasal dari 5,3 gram lemak, 98 gram karbohidrat, dan 5 gram protein. Total kalori dari 100 gram buah durian ini cukup untuk memenuhi 7 persen kebutuhan kalori kita dalam sehari.

Makan satu porsi durian akan menyediakan 33 persen asupan vitamin C dan 25 persen tiamin yang kita butuhkan setiap hari.

Durian juga merupakan sumber vitamin B-6 dan kalium yang baik, mengandung 16 persen B-6 dan 12 persen kalium yang dibutuhkan tubuh setiap hari.

Kita juga akan mendapatkan sekitar 12 persen asupan riboflavin dan 15 persen serat yang direkomendasikan setiap hari.

Baca juga : Di Balik Kelezatan Durian, 6 Fakta Kesehatan Ini Perlu Kita Tengok

Manfaat makan durian

Durian baik untuk meningkatkan energi, kekuatan otot dan tekanan darah, memperlancar buang air besar, dan menunjang kesehatan kulit. Raja dari segala buah ini juga mendukung sistem saraf dan kekebalan tubuh, dan meningkatkan pembentukan sel darah merah.

Selain itu, tingginya kandungan protein dalam durian juga baik untuk orang-orang yang punya sindrom iritasi usus (IBS) karena protein dari daging dan ikan dapat menyebabkan peningkatan risiko gejala IBS.

Kandungan kaliumnya yang tinggi juga bisa membantu mengurangi kelelahan, juga menghilangkan stres dan kecemasan.

Tapi awas, jangan sampai terlena dengan semua manfaat ini sampai kita kebanyakan makan durian.

Apa bahaya durian jika dimakan terlalu banyak?

Buah durian dapat mengganggu kesehatan jika kita mengonsumsinya secara berlebihan. Orang yang sudah kelebihan berat badan atau obesitas, juga orang-orang yang sudah punya tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan diabetes dari awalnya sebaiknya lebih bijak dalam mengatur porsi durian mereka. Apa saja bahaya durian untuk kesehatan?

1. Gangguan pencernaan

kita mungkin merasa sedikit sakit perut jika kebanyakan makan durian, terutama karena tingginya kandungan serat makanan yang cenderung menyebabkan perut kembung dan bersendawa pada orang yang sensitif.

2. Meningkatkan gula darah

Mereka yang punya diabetes sebaiknya lebih waspada terhadap bahaya durian yang satu ini. Kebanyakan makan durian bisa membuat gejala diabetes memburuk.

Durian mengandung gula sederhana (sukrosa, fruktosa dan glukosa) sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah. Peningkatan ini pun nampaknya cenderung lebih tinggi dibanding buah “manis” lainnya, seperti pisang atau mangga.

3. Berat badan bertambah

Jika sedang berdiet atau sedang mengontrol asupan kalori untuk menjaga berat badan, pesta panen durian di akhir pekan mungkin bukan keputusan yang tepat.

Seperti yang telah disebutkan di atas, kalori dan karbohidrat yang terkandung dalam durian sangat tinggi. Satu kilogram buah durian ukuran sedang pada umumnya mengandung hampir 1.500 kalori, sehingga asupan kalori dari satu durian utuh saja sudah mencukupi hampir 70 persen kebutuhan kalori harian tubuh.

Meski durian bukanlah satu-satunya tersangka utama dalam kenaikan berat di timbangan, asupan kalori berlebih dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kita memiliki berat badan berlebih, bahkan obesitas.

Pada gilirannya, berat badan berlebih yang tidak terkontrol dapat memicu seseorang terserang penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, Alzheimer, hingga gagal jantung.

Makan durian bisa menyebabkan kematian

Istilah mabuk durian pasti sudah tak asing lagi di telinga para penggemar buah berduri ini, karena katanya durian mengandung alkohol. Anggapan ini salah. Buah durian tidak mengandung alkohol, sehingga tentu tidak akan bikin kita benar-benar mabuk layaknya mabuk minuman keras.

Tapi akan lain ceritanya jika kita makan buah durian sambil menenggak minuman keras. Selain bikin mabuk (dari miras yang diminum), makan durian sambil minum minuman keras nyatanya bisa menyebabkan kram perut ringan sampai parah — keparahannya akan tergantung pada berapa banyak durian dan alkohol yang dikonsumsi.

Baca juga : 5 Tanda Kecanduan Alkohol

Kombinasi keduanya bahkan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa kasus. Ini karena durian mengandung senyawa sulfur yang disebut dietil disulfida yang dapat menghambat kerja enzim aldehyde dehydrogenase (ALDH) dalam hati yang berfungsi untuk memecah alkohol.

Ditambah lagi, durian sudah tinggi kalori, jadi menambahkan alkohol akan membuat sulit bagi perut dan hati untuk mencerna makanan. Hal ini dapat menyebabkan gejala hangover yang berlebihan.

Kadar alkohol dalam darah yang gagal dipecah oleh tubuh karena dihambat oleh durian akan berubah menjadi sangat beracun. Kita dapat menjadi sangat kebingungan, tidak responsif, mengalami pernapasan pendek, bahkan kehilangan kesadaran hingga koma.

Selain itu, meski durian tidak mengandung kolesterol dan lemak jenuh, makan durian bersama minuman keras tetap bisa meningkatkan tekanan darah.

Baca juga : Bahaya Mencampur Minuman Beralkohol dengan Minuman Energi

Kadar alkohol yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa makin menyebabkan tekanan darah melonjak di luar batas. Hipertensi kemudian meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung, stroke, atau gagal jantung kongestif.

Tingkat alkohol dalam darah yang melebihi batas wajar juga dapat melemahkan otot-otot jantung, yang juga akan mempengaruhi paru, hati, otak, dan sistem organ dalam tubuh lainnya.

Kadar alkohol yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan menyebabkan jantung berdetak tidak normal (aritmia jantung), yang telah dikaitkan dengan kematian mendadak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau