Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2018, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aturan berbusana yang berlaku saat ini biasanya hanya berlaku sementara, dan lalu berubah dalam beberapa waktu selanjutnya. Begitulah tren bergulir dari waktu ke waktu. 

Ya, tak bisa disangkal -meski kadang kita menemukan pengulangan, namun tren fesyen selalu berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu.

Misalnya saja, tren skinny jins yang sempat populer beberapa waktu lalu, kini telah terganti dengan celana berpotongan lebih lebar dan longgar.

Bahkan, mengenakan sepatu dengan tumit kotak dan celana jins bootcut kini tak lagi dianggap modis.

Dalam dunia yang dinamis ini, bisa jadi tampil modis merupakan kesulitan tersendiri, termasuk bagi para pria.

Namun, kita tak perlu terlalu khawatir akan hal ini. Cukup melakukan delapan hal ini, para pria tetap bisa tampil modis, tanpa takut ketinggalan zaman.

Dilansir dari laman Fashionbeans, inilah aturan berbusana pria yang bisa membuat tampil modis sepajang waktu.

1. Jangan mengancing bagian bawah jas

Jas modern biasanya dirancang untuk menonjolkan bentuk pinggul dan membuat pinggang nampak lebih ramping.

Mengancingkan semua kancing jas justru akan membuat kain jas tertarik dan mengerut.

Inilah yang akhirnya merusak penampilan, dan jahitan jas yang kita pakai.

Jika masih bingung, sederhananya seperti ini: jika jas memiliki tiga kancing, kancing kedua harus ditutup, dan biarkan kancing bawah terbuka.

Sementara untuk kancing ketiga, kita bisa menutup atau tetap membiarkannya terbuka.

Namun, jika jas kita memiliki dua kancing, maka tutuplah kancing bagian atas saja.

2. Jangan terlalu sering mencuci pakaian

Banyak orang berpikir, pakaian harus selalu dicuci tiap kali usai dipakai. Kecuali pakaian dalam, beberapa busana dapat berkali-kali kita gunakan tanpa harus mencucinya.

Apalagi jika busana tersebut dijahit secara khusus. Bahan kimia yang digunakan saat mencuci baju seringkali membuat jahitan mudah rapuh.

Jika memungkinkan, cucilah pakaian semacam itu sebanyak dua kali dalam setahun.

Jeffrey Doltis, Direktur Pelaksana Savile Row, menyarankan kita menyikat kotoran pada baju setiap kali dipakai, dan membiarkannya terkena udara setidaknya satu hari.

Sementara menurut Chris Bloxham, pakar denim dari Nudie Jeans, pakaian berbahan denim juga tidak boleh dicuci terlalu sering.

"Celana jins harus dicuci setiap beberapa bulan, sedangkan dry denim (dibuat dari bahan yang tidak dicuci selama proses pembuatannya) idealnya tidak perlu dicuci sama sekali," papar Chris Bloxham.

Celana jins tidak bisa dicuci terlalu sering karena pewarna indigo terhapus secara alami yang menyebabkan warnanya pudar.

Jadi, jika kita terlalu sering mencucinya, jins akan kehilangan warna aslinya.

"Kami merekomendasikan setidaknya enam bulan sebelum pencucian pertama, tetapi semakin jarang kalian mencucinya, jins kalian akan semakin terlihat baik," papar Chris Bloxham.

Selain itu, ia juga menyarankan agar kita tidak mencuci jins dengan air panas dan jangan mengeringkannya dengan mesin. Lebih baik, kita mengeringkannya secara alami.

3. Jangan sembarangan menyelipkan kemeja ke balik celana 

Kebanyakan orang mengenakan kemeja dengan memasukkannya ke balik celana.

Namun, tidak semua pakaian bisa dipakai dengan cara ini. Ini tergantung pada model dan bagian tepi pakaian tersebut.

Paul Higgins, penata gaya dari perusahaan mode Aquascutum di London, mengatakan, kemeja memang didesain untuk dipakai dengan cara tersebut, karena dirancang untuk dikenakan saat acara formal.

"Pakaian tersebut memiliki potongan pada bagian belakang yang lebih panjang, yang terjepit di antara tubuh dan celana panjang kalian ketika duduk, sehingga kemeja tidak terangkat atau mengkerut," paparnya.

Namun, jangan terapkan cara yang sama pada pakaian yang memang tidak didesain untuk ini.

Misalnya pakaian berbahan denim tebal atau flanel.

Lalu, jika kita adalah tipe pria penyuka kaus atau polo, kalian bisa menyelipkannya ke dalam celana jika pakaian tersebut memiliki potongan yang panjang di bagian bawahnya.

Oh iya, jika memungkinkan, pakailah sabuk. Tampilan seperti ini justru akan membuat kita tetap terlihat modis.

4. Jangan lupa menyemir sepatu

Sepatu bagus adalah investasi yang mahal untuk tampil keren. Oleh karena itu, kita harus merawat sepatu dengan baik.

Menurut Tim Little, selaku pemilik perusahaan sepatu Grenson di Inggris, semir adalah hal yang bagus untuk sepatu.

Semir bisa meresap ke dalam pori-pori sepatu dan membuatnya tetap lentur.

"Semirlah sepatumu dua kali seminggu untuk menjaga sepatu tetap lembut, menjaganya tetap kering dan dari bau tak sedap," paparnya.

Sebelum memutuskan untuk mencuci sepatu agar tetap mengkilap, kita harus memastikan bahwa semua kotoran dalam sepatumu telah menghilang.

Singkirkan semua kotoran tersebut degan menyikat sepatu sampai bersih. Agar noda membandel di sepatu segera menghilang, berilah sedikit air pada sikat.

Ketika sepatu sudah bersih dan kering, semirlah sepatu dengan menggunakan sikat.

Semirlah sampai sepatumu benar-benar terlihat mengkilap. Pada bagian heel, semirlah menggunakan bantalan dari kapas yang sedikit basah.

Lalu, semirlah dengan gerakan melingkar untuk menyingkirkan kotoran yang membandel.

Dengan cara ini sepatu tidak hanya terlihat bersih, tetapi kotoran juga sulut untuk menempel kembali.

5. Jangan membawa ransel saat memakai setelan jas

Ransel tidak hanya digunakan untuk anak-anak sekolah saja. Tak terhitung banyaknya desainer yang sepenuhnya mengikuti tren ransel.

Kini banyak orang yang mulai menggunakan ransel untuk kegiatan sehari-hari.

Tetapi tidak peduli seberapa mewahnya ransel kita, jangan pernah membawanya saat memakai setelan jas.

Tak peduli acara yang itu formal atau santai, membawa ransel justru akan merusak jahitan jas.

Menurut Modoo, tekanan pada bahu karena tali ransel bisa membuat pakaian robek, apalagi jika pakaian dijahit secara kusus.

Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan tas jinjing berkualitas tinggi untuk melengkapi penampilan.

6. Pilihlah pakaian dengan ukuran yang pas

Pakaian yang dijahit khusus tidak akan berubah mengikuti tren. Jadi, pilihlah pakaian dengan ukuran yang pas saat kalian berbelanja baju.

Ini juga berlaku saat membeli setelan jas. Ukuran lengan yang terlalu besar justru membuat penampilan berantakan.

Menurut Higgin, ukuran lengan harus jatuh di mana pangkal ibu jari bertemu dengan pergelangan tangan.

"Aturan" ini juga berlaku pada kemeja untuk memastikan berapa sentimeter ujung lengan kemeja bisa dilipat.

"Pada blazer, pastikan bahunya terasa nyaman dan selaras dengan bahumu, yang sebenarnya," tambahnya.

Hinggin juga menyarankan agar kita memilih ukuran jas yang pas pada bagian pinggang saat memilih celana.

Ini penting agar pernampilan kita terlihat smart dan bersih.

Soal pemilihan celana ini, Higgin menyaranakan agar kita tidak memilih celana yang terlalu ketat.

Pilihlah celana dengan ukuran yang  sesuai dengan kaki kita secara keseluruhan. Namun, jika berat badan kita cenderung berfluktuasi, pilihlah celana yang benar-benar nyaman di kaki.

7. Jangan menggunakan pakaian yang aneh

Jangan coba-coba meniru gaya Perdana Menteri Kanada yang selalu menggunakan kaos kaki lucu, atau para manajer yang selalu menyembunyikan kekurangan pada tulang dadanya dengan dasi yang aneh.

Menurut Sarah Gllifan - seorang pendiri men’s personal shopping dan penata gaya pribadi para pria - apakah itu dasi, kaos kaki, atau pakaian rompi clip-on, jangan pernah bermain-main dengan hal itu.

"Ini tidak akan membuat kalian terlihat smart atau lucu, justru kalian akan nampak tidak keren," paparnya.

Kecuali kita menggunakannya saat hari diselimuti kegelapan, mungkin ini tidak akan merusak reputasi.

Menurut dia, jika kita menggunakan pakaian aneh untuk bekerja, orang akan berpikir kita tidak serius dengan pekerjaan tersebut.

Bahkan, jika kita menggunakannya saat malam hari, kita juga akan terlihat kekanak-kanakan.

Ada banyak cara untuk menonjolkan karakter pada cara berpakaian kita.

Tetapi, memakai pakaian yang aneh bukan salah satu cara yang tepat. Memakai kemeja bermotif yang ditutupi dengan blazer adalah pilihan yang lebih baik, seperti halnya sepatu kets dengan tampilan netral.

Atau, kita juga bisa bermain-main dengan motif.

8. Gunakan aksesoris kulit yang sesuai

Bahkan jika pakaian dan sepatu yang kita kenakan telah sesuai, memakai aksesori kulit yang tidak senada juga memperburuk penampilan kita.

Kita tetap harus menggunakan aksesoris berbahan kulit yang sesuai dengan pakaian kita.

Memang, aksesoris berbahan kulit ini tidak memiliki banyak pilihan warna. tapi setidaknya, jangan mencampurkan warna hitam dengan warna kecolatan.

“Karena tekstur bahan kulit yang sedikit berkilau, mencampur warna yang berbeda hanya membuat setiap pakaian yang kita kenakan terlihat mencolok,” kata Rebecca Langrish-Smith, dari River Island Style Studio.

Menurut Rebecca Langrish-Smith, baik itu untuk acara pekerjaan atau penampilan sehari-hari saat di kantor, kita tidak bisa menggunakan aksesoris berbahan kulit yang tak sesuai dengan pakaian.

Ini berarti, kita harus teliti saat menggunakan aksesoris berupa ikat pinggang, jam tangan atau tas yang akan kita gunakan.

Setiap aksesoris yang berbahan kulit yang kita gunakan harus benar-benar selaras dengan seluruh warna pakaian yang kita kenakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com