Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2018, 09:18 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Mudah-mudahan ada penerus saya. Jangan berhenti di sini, terus dan terus."

Itulah harapan sederhana Yurianto yang sejak 45 tahun lalu menggemari dan mengumpulkan benda-benda antik alias jadul.

Kumpulan barang-barang antiknya tersebut baru mulai dijual sekitar tahun 1975, lewat toko bernama 'Siwil Art'.

Mulai dari uang lama, poster film, majalah, botol-botol, gelas, hingga koper lama terpajang di tokonya, memanjakan mata para pecinta barang antik.

Barang-barang antik yang dijual di Siwil Art miliki Yurianto.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Barang-barang antik yang dijual di Siwil Art miliki Yurianto.
Yurianto mengaku gemar mengumpulkan kliping sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kegemarannya mengumpulkan barang antik terus meningkat hingga dirinya selesai sekolah.

Setelah itu, dia kembali lagi ke barang antik.

"Akhirnya sekolah saya tinggal, saya tetap ke antik lagi. Jadi saya tidak kerja di tempat lain, hanya ini saya tekuni," ucap pria asap Bawen, Semarang itu.

Meski banyak ibu-ibu yang datang ke tokonya, namun Yurianto mengatakan antusiasme para anak muda sebagai penerus bangsa juga cukup besar terhadap barang antik.

Barang-barang antik yang dijual di Siwil Art miliki Yurianto.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Barang-barang antik yang dijual di Siwil Art miliki Yurianto.
"Wah anak muda sekarang.... Karena zaman ya. Berjalan zaman ini, anak muda perempuan atau laki semua pada suka," kata Yurianto kepada Kompas Lifestyle saat ditemui di acara INACRAFT 2018.

Yurianto melihat anak-anak muda sekarang sangat cerdas dan senang belajar. Salah satu barang antik di tokonya yang banyak dicari anak muda adalah lembaran-lembaran kertas lama yang berisi sejarah, termasuk potongan-potongan majalah lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com