Beberapa rumor seringkali menyebut kedelai sebagai penyebab kanker.
Rumor ini, menurut Rhiannon Lambert, sama halnya dengan mitos yang mengatakan jika kedelai mengandung esterogen. Beberapa kanker berkembang bersama esterogen.
Namun, penduduk Asia timur yang paling banyak mengonsumsi kedelai, papar Rhiannon Lambert, memiliki jumlah penderita kanker payudara, kanker prostat, dan patah tulang lebih sedikit dibanding Amerika.
Lambert menyarankan agar kita tak memaksakan diri untuk mengonsumsi kedelai jika tak menyukainya. Tapi, kita juga tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsinya.
"Kedelai harganya terjangkau, bergizi, lezat dan membantu kita menerapkan pola diet vegetarian dengan mengurangi asupan protein hewani," paparnya.
Ia juga berpendapat jika mengonsumsi kedelai dapat bermanfaat bagi lingkungan dan ketahanan pangan.
"Meskipun ada riset yang menunjukkan sisi negatif dari kedelai atau kedelai yang mampu menyebabkan gangguan hormonal, ada juga penelitian yang menunjukkan manfaatnya yang tinggi," tambah Rhiannon Lambert.
Ahli nutrisi ini juga menyarankan agar kita tak perlu takut mengonsumsi produk kedelai yang difermentasi, seperti miso dan kacang edamame.
Menurutnya, makanan yang lezat tersebut tidak menyebabkan masalah pada tubuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.