Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 20 Juli 2018, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Seni wayang seperti wayang kulit, wayang golek dan wayang beber sudah tak asing lagi di telinga kita.

Namun, masih ada satu jenis kesenian wayang yang mulai terlupakan.

Jika wayang kebanyakan terbuat dari kulit atau kayu, maka wayang suket ini terbuat dari bahan rerumputan.

Tumbuhan yang kerap dianggap sepele ini ternyata mampu menghasilkan variasi seni tradisonal yang layak diacungi jempol.

Baca juga: Wayang Suket, Mainan Anak yang Hampir Punah

Sebelum perkembangan teknologi yang pesat, wayang suket menjadi salah satu alternatif mainan anak-anak.

Cukup dengan menggunakan media rumput yang dianyam kuat membentuk figur tertentu, anak-anak bisa memainkannya.

Entah bagaimana seni tradisional ini bisa tumbuh di Indonesia. Namun, nama seniman asal Tegal, Slamet Gundono, tak lepas dari eksistensi wayang suket ini.

Ia berhasil membawa wayang suket hingga menjadi sebuah pertunjukan panggung yang layak diapresiasi.

Sayangnya, sejak kepergiannya eksistensi wayang suket ini mulai terancam.

Nostalgia masa kanak-kanak

Gaga Rizky merupakan segelintir pemuda yang turut prihatin dengan eksistensi wayang suket.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk turun tangan melestarikan seni budaya ini.

Berawal dari komersial, pemuda 27 tahun ini tertarik untuk ikut serta dalam pelestarian wayang suket.

"Awalnya ada satu hotel yang minta saya buat suvenir wayang. Lalu, kok banyak orang suka," ucap dia saat ditemui di sela-sela pementasan yang berlangsung di Balai Sodjatmoko, Kamis (19/7/2018).

Ia melihat antusiasme orang-orang yang tinggi terhadap karya wayang buatannya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau