Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cepat Langsing dengan Sarapan Terlambat dan Makan Malam Lebih Awal

Kompas.com - 30/08/2018, 16:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Oleh karena itu , ia mengatakan masih perlu memastikan fleksibilitas diet ini untuk kehidupan nyata, karena manfaat potensial dalam pola makan ini sangat besar.

"Kami akan menggunakan temuan awal ini untuk merancang penelitian yang lebih besar dan lebih komprehensif tentang pembatasan waktu jam makan," paparnya.

Baca juga: Atur Waktu Makan Jadi Kunci Turunkan Berat Badan

Ini bukan pertama kalinya puasa intermiten terbukti dapat mendorong penurunan berat badan.

Beberapa tahun lalu, mentalis Deddy Corbuzier pernah mempopulerkan OCD atau Obsessive Corbuzier's Diet yang intinya membatasi waktu makan hanya pada jeda waktu tertentu.

Pada tahun 2012, pola diet 5: 2 mengalami popularitas. Pola diet ini menerapkan pola konsumsi sekitar lima hari makan “normal” dan dua hari “berpuasa” untuk membatasi asupan makanan menjadi 500-600 kalori.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com