Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Sederhana Membaca Karakter dari Tulisan Tangan

Kompas.com, 24 Oktober 2018, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Karakter seseorang bisa dibaca dari pola tulisan tangannya. Hal ini dilakukan dengan ilmu grafologi atau handwriting analysis, yakni studi mengenai karakter manusia melalui medium tulisan tangan.

Interpretasi karakter dilakukan dengan mengidentigikasi semua pola indikator grafis yang ada.

Meski analisa tulisan tangan yang akurat dan komprehensif baru bisa dilakukan oleh ahli grafolog, namun ada beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menganalisa tulisan tangan kita sendiri.

Handwriting analyst Deborah Dewi menjelaskan, ada tiga indikator yang bisa digunakan untuk menganalisa tulisan tangan. Tiga indikator tersebut adalah pola layout tulisan, pergerakan (movement) dan bentuk tulisan (space of form).

Ketika menganalisa tulisan, kita tidak bisa hanya melakukan interpretasi berdasarkan satu indikator saja melainkan semua indikator yang ada.

“Tidak bisa mengambil satu indikator saja lalu langsung menyimpulkan karena validatasnya menjadi kurang,” kata Deborah dalam sebuah workshop yang dilaksanakan oleh 3M di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Tulisan tangan Tulisan tangan
Menurutnya, akurasi ilmu grafologi mencapai 100 persen. Hanya saja, tingkat akurasi juga dipengaruhi oleh jam terbang praktisi yang menganalisa tulisan tangan tersebut.

Ia menambahkan, analisa tulisan tangan sendiri memiliki banyak manfaat terkait dengan pengembangan diri. Misalnya, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan seseorang sehingga mereka tahu apa yang perlu diubah atau dikembangkan.

Lalu, apa saja yang bisa kita analisa dari tulisan tangan kita?

Cobalah ambil satu kertas kosong dan buatlah tulisan minimal satu paragraf. Menulislah dengan tenang dan senyaman mungkin. Sampel yang ideal untuk dianalisa adalah yang dibuat dalam situasi nyaman dan tidak terburu-buru.

Kemudian, baca karakter dirimu berdasarkan tiga indikator berikut:

1. Layout tulisan

Pola layout tulisan seseorang menggambarkan bagaimana orang tersebut menempatkan diri di lingkungannya. Seperti kantor, sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan sebagainya.

Cobalah lihat pola layout tulisanmu.  Apakah ada jarak di bagian kanan dan kiri tulisan? Atau tulisanmu cenderung rapat dan selalu memenuhi kertas?

Deborah menjelaskan, ketika tulisan tangan tidak memenuhi kertas atau ada jarak yang dibuat antara paragraf tulisan dan ujung kertas, artinya orang tersebut cenderung memiliki karakter yang tidak mendominasi serta membuat jarak dalam bergaul di lingkungannya.

Sebagai perbandingan, ia meminta kita mencari tulisan tangan Oprah Winfrey di mesin pencari Google. Tulisan tangan Oprah tampak memenuhi seluruh bagian kertas. Menandakan karakter dirinya yang mudah berbaur dengan lingkungan dan senang dengan sambutan meriah ketika datang ke tempat tertentu.

Baca juga: Rajin Menulis dengan Tangan Bikin Otak Tambah Cerdas

2. Movement

Lihatlah apakah pergerakan tulisanmu cenderung statis atau lebih dinamis. Misalnya, ada huruf yang tiba-tiba besar atau kecil, bisa pula dilihat dari kemiringan, bentuk huruf dan kecepatan menulis.

Mereka yang memiliki tulisan statis akan cenderung menuliskan huruf-huruf dengan bentuk, ukuran atau kemiringan yang serupa seperti diketik. Hal sebaliknya berlaku bagi mereka yang memiliki tulisan tangan yang irregular atau tidak statis.

Movement atau pergerakan tulisan menunjukkan preferensi hubungan sosial seseorang dengan orang lain.

“Kalau statis, preferensinya lebih senang dengan segala sesuatu yang independen. Seperti jadi jurnalis independen, bekerja independen, segala sesuatu independen. Sedangkan kalau dinamis inginnya selalu  bekerja berkelompok,” kata satu-satunya grafolog Indonesia dengan standar Kompetensi EC-0293 apostille by The Hague Convention itu.

3. Space of form

Bentuk tulisan menunjukkan dorongan internal seseorang. Sebab karakter seseorang terbentuk baik secara genetis maupun karena pola asuh.

Bayangkan setiap baris tulisanmu adalah sofa. Kemudian, bayangkan apa yang dirasakan jika duduk di atasnya. Apakah kamu akan merasakan sofa tersebut tajam atau empuk seperti gelembung-gelembung?

Tulisan yang cenderung berbentuk bulat menunjukkan karakter seseorang yang selalu berusaha menghindari konflik, memilih pendekatan diplomatis, hingga mempertimbangkan kenyamanan bagi orang lain.

Sementara mereka yang punya bentuk tulisan tajam memiliki karakter yang lebih gigih, tekun dan to the point.

Sekali lagi, ingatlah untuk tidak menginterpretasikan tulisan hanya berdasarkan satu indikator saja. Ketika indikator yang dianalisa hanya satu, maka validitas analisa tulisan tangan bisa jadi hanya 10 persen saja.

“Analisa tangan itu seperti pisau. Bisa konstruktif, bisa desktruktif. Kalau analisa tepat bisa menjadi tahu apa kekuatan seseorang. Tapi kalau analisa salah bisa menjadi wrong self judgment lalu orangnya menjadi baper,” kata Deborah.

Nah, apakah kamu sudah bisa menganalisa tulisan tanganmu sendiri?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau