Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2018, 11:59 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para perempuan, nyeri saat haid memang terasa tidak nyaman, apalagi jika dirasakan saat sedang melakukan banyak aktivitas.

Beberapa alternatif guna meredakan nyeri pun dilakoni, seperti berbaring di tempat tidur, minum jamu dan obat anti-nyeri haid.

Kompas.com mencoba menelusuri dari beberapa keluhan yang sering dialami perempuan ketika datang bulan.

Berikut lima fakta mengenai haid yang sebaiknya Anda ketahui.

1. Datangnya nyeri

Nyeri haid atau dalam istilah medis dikenal dengan sebutan dismenore ini menggangu aktivitas perempuan. Untuk meredakan nyeri perut, kebanyakan perempuan memilih untuk merebahkan badan di tempat tidur dan tidak memilih mengonsumsi obat anti nyeri.

Namun, jika nyeri yang dirasakan sudah menyiksa, tidak salah juga untuk mengonsumsi obat anti-nyeri, seperti ibuprofen untuk meredakannya.

"Nyeri haid biasa dapat dirasakan sejak dua minggu sebelum datangnya haid. Sewajarnya intensitas nyeri paling tinggi di hari pertama dan kedua menjelang haid sampai hari pertama dan kedua setelah haid," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Dinda Derdameisya saat dihubungi, Kamis (20/12/2018)

Baca juga: Penyebab Durasi Haid Jadi Singkat

Menurut dia, penggunaan obat anti nyeri bisa dikonsumsi sekitar tiga hari sebelum haid sampai dengan dua hari saat haid.

"Ketika mengonsumsi obat anti nyeri ini timbul efek samping yang paling sering terjadi, yakni timbul maag," ujar dr Dinda.

Opsi lain untuk redakan nyeri haid, yakni lakukan olahraga rutin, mengompres perut dengan air hangat, minum teh chamomile, makan makanan yang mengandung vitamin D, dan akupuntur.

2. Posisi tidur yang nyaman

Sakit punggung biasanya dirasakan juga ketika "tamu bulanan" itu datang. Seringkali perempuan tidak bisa tidur nyaman ketika sakit punggung menyerang.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apakah ada alternatif posisi tidur yang nyaman yang membantu untuk mengurangi nyeri punggung.

Menurut dr. Dinda, tidak ada posisi tidur khusus yang dilarang dan dianjurkan ketika haid. Namun, Anda bisa mencoba dengan alternatif posisi tidur menyamping, terlentang, dan telungkup.

Untuk tidur menyamping, biasanya dilakukan jika Anda merasakan ketegangan punggung akibat pengaruh beban dari berat badan.

Oleh karena itu, tidur miring atau menyamping bisa mengurangi tekanan pada tulang belakang Anda. Bisa juga untuk mencoba tidur di permukaan yang cukup padat, jangan terlalu empuk.

Baca juga: Nyeri Haid Hingga Tak Bisa Beraktivitas? Waspadai Endometriosis

Kemudian, jika Anda terbiasa dengan tidur terlentang, sebaiknya tempatkan bantal di bawah paha untuk membantu mempertahankan kurva normal tubuh dari punggung bagian bawah (pinggang).

Lalu, jika Anda tidak bisa tidur dengan posisi miring atau terlentang, posisi telungkup bisa Anda coba.

Namun, yang perlu diperhatikan, yakni gunakan bantal di depan wajah untuk mengurangi ketegangan pada nyeri punggung ketika haid.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

3. Payudara menjadi nyeri

Sebagian perempuan merasakan payudara nyeri menjelang menstruasi. Ada juga yang merasa khawatir ketika mengalami ini.

"Saat menjelang haid, hormon dalam tubuh perempuan berubah. Perubahan ini akan menyebabkan keluhan-keluhan seperti nyeri payudara," ujar dr. Dinda.

Jadi, normal-normal saja jika saat haid, Anda merasakan nyeri di payudara.

Perlu diketahui, setiap payudara memiliki sekitar 15 sampai 20 lonulus yang bercabang menjadi lobulus yang lebih kecil dan setiap lobulus berujung pada sebuah bola.

Cairan susu berasal dari dalam bola ini, yang sebelumnya dibawa melalui saluran susu ke arah puting. Selanjutnya, timbul nyeri di payudara selama setengah dari periode haid.

Saat produksi esterogen meningkat tepat sebelum pertengahn siklus, maka menyebabkan pelebaran saluran susu.

"Jika nyeri yang dirasakan sudah tidak bisa ditahan atau akut, segeralah konsultasi ke dokter," ujar dr Dinda.

Baca juga: Penyebab Utama Siklus Haid Sering Tidak Lancar

4. Makanan yang baik untuk melancarkan haid

Pola makan terkadang menjadi faktor yang berpengaruh sebelum, saat, dan setelah haid.

"Makan banyak sayur dan tinggi serat akan membantu pencernaan lebih lancar yang secara tidak langsung akan mengurangi nyeri haid akibat kram," ujar dr Dinda.

Beberapa buah-buahan yang dianjurkan untuk dikosumsi untuk mengurangi keluhan saat menstruasi, seperti alpukat dan buah bit.

Bisa juga mengonsumsi cokelat untuk membantu mengatasi gejala pra-menstruasi, seperti kembung, lelah, depresi, dan mudah marah.

5. Jaga kebersihan

Ketika kita sedang banyak melakukan aktivitas, tentu bukan menjadi kendala ketika haid datang.

Sesibuk apapun aktivitas yang Anda lakukan, usahakan untuk tetap menjaga kebersihan wilayah kewanitaan.

"Dianjurkan untuk mengganti pembalut tiap tiga jam sekali. Basuh vagina dengan sabun khusus, dan hindari pembalut dengan bahan yang iritatif," ujar dr Dinda.

Kemudian, jika Anda merasa banyak melakukan aktivitas seperti berjalan, berlari, dan lainnya, disarankan untuk menggunakan pembalut yang tidak mudah bergeser atau yang memiliki sayap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com