Biji kopi Toraja, misalnya, menurutnya punya rasa yang lebih manis sementara kopi Gayo lebih kompleks dan lebih asam dibandingkan biji kopi dari daerah lain.
Lalu biji kopi di daerah Bali, misalnya, yang menurutnya memiliki rasa ‘fruity’ cukup kuat. Hal itu dikarenakan pohon jeruk ditanam bersebelahan dengan pohon kopi sebagai tanaman pelindung.
Baca juga: Kesalahan Sederhana yang Sebabkan Cita Rasa Kopi Rusak
Tanaman kopi sendiri memang membutuhkan tanaman pelindung untuk menghindari sinar matahari langsung yang bisa merusak tanaman kopi.
Karena biji kopi dari setiap daerah memiliki rasa yang berbeda, maka tidak ada rasa yang terbaik. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
“Tidak bisa bicara mana yang lebih bagus karena berbeda-beda, potensinya sama-sama bagus,” ucapnya.
Menjaga keberlangsungan produksi biji kopi berkualitas bukanlah pekerjaan yang mudah. Agar bisa bertahan sekaligus memperluas jangkauan pasarnya, diperlukan riset jangka panjang serta kerja sama berbagai pihak.
“Setelah diedukasi, tiga-empat tahun baru bisa bikin data, yang cocok (di daerah tersebut) varietas apa, prosesnya seperti apa, baru bisa membuatnya long-lasting,” papar John.
Menginjak usianya yang kelima pada 24 Januari 2019, Tanamera sukses membuka 11 gerai di lima kota besar di Indonesia. Tahun ini Tanamera akan melakukan perluasan pasar di tiga kota, yaitu Palembang, Medan dan Semarang.
Tanamera juga akan berekspansi ke pasar Asia dimulai dari Singapura dan Malaysia sebagai bagian dari komitmen untuk terus memperkenalkan kopi nusantara ke pasar internasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.