Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2019, 15:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga lari untuk semua kalangan--tua, muda, pria, perempuan, hingga ibu-ibu--tanpa terkecuali.

Semangat itu juga yang diamini Soraya Larasati, model dan aktris berusia 32 tahun.

Soraya adalah Star Runners yang merupakan bagian dari Pocari Sweat Sport Science.

Bersama Soraya, ada tiga figur publik lain yang turut serta, yakni Zee Zee Shihab, Aliya Rohali, dan Sahila Hisyam.

Mereka akan mengikuti ajang Tokyo Marathon dan Seoul Marathon 2019.

Kesempatan mengikuti ajang maraton ini merupakan kali pertama bagi Soraya.

Bukan itu saja, ia pun tak terlalu dekat dengan olahraga lari, sekali pun rutin pergi ke gym.

"Kalau lari paling untuk pemanasan saat gym saja. Paling jauh 10 kilometer, itu pun lari sendiri," kata Soraya di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Kopi Posong, Produk Lokal yang Meriahkan Borobudur Marathon

Saat diajak lari full marathon, Soraya mengaku sedikit gugup. Apalagi dia minim pengalaman.

Namun, di sisi lain Soraya merasa tertantang. Ia juga percaya diri lantaran dibekali latihan cukup dan intens oleh tim Pocari Sweat Sport Science.

Artis Alya Rohali, salah satu selebritas peserta Pocari Sweat Born To Sweat Runners 2019 selain Zee Zee Shahab, Soraya Larasati, dan Sahila Hisyam. Alya yang punya pengalaman mengikuti Tokyo Marathon 2016 dan Chicago Marathon 2018 akan mengikuti Tokyo Marathon pada 3 Maret 2019. Kompas.com/Josephus Primus Artis Alya Rohali, salah satu selebritas peserta Pocari Sweat Born To Sweat Runners 2019 selain Zee Zee Shahab, Soraya Larasati, dan Sahila Hisyam. Alya yang punya pengalaman mengikuti Tokyo Marathon 2016 dan Chicago Marathon 2018 akan mengikuti Tokyo Marathon pada 3 Maret 2019.

Dia juga melihat beberapa orang lain yang sudah turut serta program ini berawal dari nol pengetahuan dan pengalaman soal lari.

"Saya penasaran dan senang tantangan. Saya merasa, kalau yang lain bisa, kenapa saya enggak. Ibu-ibu pun bisa (lari maraton) lho," kata Soraya.

Serupa dengan Soraya, Zee Zee Shihab pun tak memiliki bekal soal lari. Pasca melahirkan, Soraya memang memiliki niat untuk berolahraga.

Tujuannya saat itu untuk menurunkan berat badan lantaran mengalami kenaikan.

Olahraga yang terpikirkan kala itu zumba dan gym, bukan lari.

"Tapi setelah sebulan lahir, suami challenge, 'ikut lari yuk, 500 meter aja'," kenang Zee Zee.

"Saya pertama gak mau, karena gak suka keringetan. 500 meter lari, langsung mau pingsan."

Baca juga: Anjuran dan Pantangan Setelah Lari Maraton

"Bahkan, saat ikut lari ke CFD, ada gerobak mie ayam, saya berhenti, dan nunggu dia (suami) lari," kata Zee Zee.

Di tengah problema tersebut, Zee Zee ditawarkan untuk ikut program dari Pocari Sweat. Tentu saja, -seperti Soraya, Zee Zee pun ragu.

Namun ia kemudian diyakinkan untuk mencoba lebih dulu.

"Saya bertemu dengan para expert, dan lama kelamaan, yang dulu lari kuat lima menit, sekarang alhamdulillah sudah sampai 14 kilometer," katanya.

Berbeda dengan Soraya dan Zee Zee, Aliya Rohali justru memiliki bekal cukup saat kali pertama diajak ikut full marathon.

Lomba maraton ini merupakan keempat bagi Aliya.

Momen ini dimanfaatkan Aliya untuk memperbaiki cara dan latihan berlari.

Ia mengaku, sebelumnya dia berlatih hanya karena kata hati dan memfokuskan pada fisik.

Ternyata, setelah bergabung, selama ini banyak komponen yang tak diperhatikan, mulai dari nutrisi hingga fisioterapi.

"Setelah ikut ini, latihan lebih terprogram," kata Aliya.

Baca juga: Trik Khusus Istri Ganjar Pranowo Taklukkan Borobudur Marathon 2018

Kombinasi disiplin ilmu

Pocari Sweat Sport Science terdiri dari empat pilar atau disiplin ilmu yakni sport nutrition, sport physiology, sport psychology, dan sport medicine.

Sport nutrition untuk membantu seseorang dalam menentukan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama menjalani suatu program latihan.

Sport physiology yang berfungsi menganalisa, memantau dan memastikan kondisi fisik agar tetap prima.

Lalu, sport psychology yang dapat membantu seseorang dalam menghadapi tantangan psikologis sekaligus memotivasi mereka untuk mencapai tujuan.

Terakhir, sport medicine untuk membantu pencegahan dan penanganan cedera selama seseorang menjalani program latihan.

Setiap pilar dalam Pocari Sweat Sport Science didukung oleh para ahli di bidangnya, di antaranya ada Matias Ibo, pakar fisioterapi yang berpengalaman menangani timnas sepakbola Indonesia.

Lalu ada dokter Andi Kurniawan, salah satu dokter yang mendampingi kontingen Indonesia pada Olimpiade London 2012.

Didukung pula oleh Agung Mulyawan yang juga pelatih pelatnas cabang atletik (PB PASI), serta sejumlah nama lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com