Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permainan yang Dilarang untuk Anak-Anak Kate Middleton

Kompas.com, 5 Maret 2019, 09:19 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai pemegang garis suksesi ketiga kerajaan Inggris, Pangeran George masih bisa menikmati masa kanak-kanaknya.

Yah, selain tampil di sejumlah acara publik, bocah lima tahun ini masih memiliki privasi untuk menikmati masa kecilnya.

Orangtuanya, Pangeran William dan Kate Middleton, telah beberapa kali menceritakan aktivitas buah hatinya yang relatif sama seperti anak-anak seusianya, seperti membuat pizza dan berenang.

Sayangnya, bangsawan muda ini tak bisa menikmati satu permainan yang kerap dimainkan anak-anak seusianya, yaitu bermain monopoli.

Permainan papan ini pertama kali dibuat pada tahun 1935. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan, dan pertukaran properti.

Bagi banyak orang, jenis permainan ini adalah sebuah hiburan besar. Namun, anak-anak The Duke dan The Duchess of Cambridge - Pangeran George, Putri Charlotte dan Pangeran Louis - tak bisa menghabiskan waktu untuk menikmati permainan ini.

Bulan Desember 2008, The Duke of York alias Pangeran Andrew mengatakan, keluarga kerajaan tidak diizinkan untuk memainkannya.

Aturan ini sama sekali tak terdapat dalam protokol kerajaan. Faktanya, larangan ini dikabarkan karena adanya persaingan antar anggota kerajaan yang mengambil bagian dalam permainan ini.

"Kami tidak diizinkan bermain monopoli di rumah. Itu terlalu kejam," ucap Pangeran Andrew saat itu.

Baca juga: Terungkap, Nama Panggilan Lucu Kate Middleton untuk Puteri Charlotte

Mungkin, apa yang dikatakan anak ke-tiga Ratu Elizabeth II ini mengacu pada pengalaman masa kecilnya atau putri-putrinya, Putri Beatrice dan Putri Eugenie.

Meski tak jelas seberapa ketatnya aturan ini ditegakan, mungkin saja anggota kerajaan yang lain memang menghindari permainan ini agar tak terjadi pertengkaran.

Bermain video game dan iPad juga dilarang untuk anak-anak Pangeran William dan Kate.

Menurut laporan US Weekly, jenis permainan tersebut dipandang sebagai permainan untuk orangtua bukan anak-anak.

"Sebagai dua orang yang tumbuh tanpa gadget untuk hiburan, William dan Kate sangat percaya pada mainan, bermain di luar ruangan, dan mendorong imajinasi aktif," ucap sumber tersebut.

Anak-anak Kate dan William akan segera memiliki sepupu dari Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Kemungkinan besar, mereka akan bermain bersama selama masa kecil tanpa gadget atau video game seperti anak-anak di zaman modern ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau