Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Check Up Kesehatan, Idealnya Berapa Kali dalam Setahun?

Kompas.com, 29 Maret 2019, 12:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – “Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Ungkapan tersebut, saat ini kerap digalakan banyak orang yang peduli terhadap kesehatan.

Sebab selama ini, banyak orang yang tidak mempedulikan makanan, aktivitas, hingga manajemen stresnya.

Hingga suatu hari, orang tersebut divonis mengalami penyakit yang berat.

Padahal, upaya pencegahan sesungguhnya bisa dilakukan sejak dini. Salah satunya dengan mengetahui kondisi diri sendiri melalui check up rutin.

Check up rutin sebenarnya cukup dilakukan setahun sekali. Lebih bagus enam bulan sekali.”

Begitu kata Marketing Communications Manager Prodia Reskia Dwi Lestari kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Punya Genetik Kanker, Melly Goeslaw Rajin Check Up

Lalu, tes apa yang sebaiknya dilakukan? Untuk orang yang pertama kali tes, sebaiknya melakukan general check up.

Bagi kaum milenial, tes yang dilakukan adalah hematologi untuk melihat ada infeksi atau tidak, kemudian tes fungsi hati.

Hal ini penting, terutama untuk orang-orang yang biasa mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan.

Lalu ada pemeriksaan fungsi ginjal. Sebab kini banyak minuman kemasan yang tidak baik untuk ginjal.

Selain itu, ada pula rontgen paru-paru, hingga pemeriksaan EKG untuk mengetahui fungsi jantung.

Jika ditemukan sesuatu yang kurang baik dari tes, pasien akan diminta berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan.

Baca juga: Waspadai, Risiko Kesehatan Hati dari Diet Keto

Sedangkan, bagi yang hasilnya bagus akan diminta untuk terus menjaganya dan selalu bergaya hidup sehat. Sebab, penyakit tidak pandang usia.

Seperti hasil Prodia Healthy Fun Festival tahun lalu di Bandung.

Dari pemeriksaan 200 generasi milenial usia 25-35 tahun, 20 persen di antaranya bermasalah dengan obesitas dan berisiko diabetes.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri sejak dini.

Sebab saat ini, 30 persen orang yang memeriksakan diri merupakan rujukan dokter. Itu artinya orang tersebut sudah sakit.

Kontribusi kedua datang sendiri, kontribusi ketiga merupakan rujukan rumah sakit dan perusahaan.

“Yang datang ke Prodia didominasi usia mature,” tutur dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau