KOMPAS.com - Gejala depresi sepertinya gampang dikenali: rasa murung, sedih, tak nafsu makan, dan tak tertarik lagi pada aktivitas biasanya.
Namun, terkadang gejala-gejala itu tak terlihat. Bukan karena tidak ada, tapi memang disembunyikan (bahkan ke diri sendiri).
Dengan kata lain, kita bisa saja merasakan semua gejala depresi tetapi tetap bekerja seperti biasa atau pun bergaul dengan senyuman tersungging di wajah.
Menurut psikolog klinis Heidi McKenzie, hal itu disebut juga dengan “depresi tersenyum”. Nama lain dari kondisi kejiwaan ini adalah high-functioning depression atau persistent depressive disorder.
Meski terkesan bertolak belakang, tetapi menurut McKenzie, depresi dan senyuman tidak melulu terpisah.
“Orang dengan depresi tersenyum sering menutupi gejala depresi yang dirasakannya. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa dan berinteraksi ke orang lain sambil menutup dalam-dalam perasaannya,” kata psikolog yang berpraktik di Pittsburgh, Amerika Serikat ini.
Baca juga: Mengenali Gejala Fisik Depresi
Depresi tersenyum memang tidak ada dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi ke-5 (DSM-5), sebuah "kitab suci" masalah kesehatan mental.
Tetapi, para pakar menggunakan istilah ini untuk menggambarkan depresi dalam kategori ringan dan sedang, terutama jika orang tersebut direkomendasikan oleh orang lain karena tidak menyadari dirinya depresi.
“Istilah ini bisa dipakai untuk menghilangkan stigma pada depresi sehingga orang yang mengalaminya bisa mencari bantuan,” kata psikiatri Kaiser Permanente.
Secara umum tidak ada gejala spesifik dari depresi tersebut. Namun, jika kamu merasa sangat kosong setiap hari dan tidak tahu penyebabnya, mungkin sebenarnya sedang menderita depresi.
Beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai adalah sulit untuk bangun pagi dan menyiapkan diri ke kantor atau melakukan rutinitas lain. Setelah di tempat kerja pun kita akan merasa tidak terhubung dan kosong.
Meski bisa melakukan pekerjaan atau aktivitas, namun orang yang depresi ringan biasanya sulit menjaga fokusnya. Sesampainya di rumah pun ia akan merasa sangat kelelahan.
Gejala lain adalah merasakan emosi negatif terus menerus, entah itu perasaan bersalah atau malu.
Baca juga: Waspadai, Gila Kerja Sebabkan Masalah pada Kesehatan Mental
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.