JAKARTA, KOMPAS.com - Tren fesyen terus berubah. Jika tahun lalu booming soal tech wear, kini vintage yang justru jadi incaran.
Fesyen "jadul" tersebut menarik, terutama karena desain-desain berani yang tabrak warna.
Setidaknya itu yang diamini Sadrakh Lubis (27), kolektor busana vintage yang tengah buka booth di USS Yard Sale, Senayan City, Jakarta.
"Gue suka vintage karena memang suka dengan color blocking dari dulu," kata Sadrakh kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Salah satu brand dengan fesyen vintage yang disukai adalah Nike. Menurutnya, label Swoosh tersebut memiliki color blocking ciamik, seperti paduan merah, biru dan kuning yang jadi satu.
Tak itu saja, fesyen vintage pun dianggap sebagai salah satu usaha turut serta mendukung sustainability karena mengurangi limbah pakaian.
Saat di thrifting, istilah untuk berburu barang seken, Sadrakh mengingatkan untuk jeli. Sebab tak jarang ada barang yang justru imitasi.
Sadrakh memberikan beberapa tips agar tidak tertipu, satu di antaranya melihat label di kerah.
Menurutnya, label yang asli memiliki font presisi, serta bordir rapi.
"Lumayan jelas perbedaanya kalo vintage palsu," katanya.
Nah, soal harga, menurut Sadrakh sangat bersahabat. Ia menjual dari harga Rp 75.000 - Rp 800.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.