Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Kompas.com, 13 Juni 2019, 13:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang menghindari daging merah karena diklaim mengandung kolesterol dan lemak yang tinggi. Hasil studi terbaru memberi bukti tambahan tentang dampak negatif konsumsi daging merah.

Disebutkan, makan daging merah tiga kali seminggu dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga 10 persen.

Riset terdahulu telah membuktikan, asupan daging merah yang tinggi, seperti daging sapi, babi dan domba, menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung dan jenis kanker tertentu.

Namun, belum banyak yang mengetahui berapa jumlah pasti yang menyebabkan risiko tersebut.

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Harvard T.H Chan School of Public Health, Massachusetts, dicari tahu hubungan antara tingkat konsumsi daging merah dan kaitannya dengan kematian.

Penelitian ini dilakukan selama periode delapan tahun. Untuk mendapatkan hasil akurat, peneliti menganalisis data dari 53.553 perawat wanita berusia 30-55 tahun dari Nurses 'Health Study (NHS) dan 27.916 profesional kesehatan pria AS, berusia 40-75, dari Health Follow-up Study (HPFS) Kesehatan Profesional.

Di awal penelitian, semua partisipan dalam riset ini bebas dari penyakit kardiovaskular dan kanker.

Setiap empat tahun para responden diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui seberapa sering mereka mengonumsi daging merah dalam satu tahun terakhir.

Selama masa studi, jumlah total kematian dari sebab apa pun mencapai 14.019, di mana 8.426 ribu terjadi di kalangan wanita dan 5.593 terjadi di kalangan pria.

Penyebab utama dari kematian yang terjadi selama periode penelitian itu adalah penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan dan penyakit neurodegeneratif.

Peneliti juga menganalisis penyebab kematian dengan faktor lain seperti usia dan penyebab lain yang berpotensi.

Hasilnya, konsumsi daging merah - baik yang diproses atau tidak - sebanyak 3 kali seminggu atau lebih meningkatkan risiko kematian hingga 10 persen.

Baca juga: Daging Merah Vs Daging Putih, Mana yang Lebih Sehat?

Peningkatan asupan daging merah olahan, seperti bacon dan sosis, sebanyak 3 porsi seminggu atau lebih dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih tinggi.

Mengganti konsumsi daging merah dengan protein hewani yang lebih menyehatkan, misalnya ikan, atau alternatif protein nabati dapat menurunkan risiko kematian.

Riset ini merupakan penelitian observasional sehingga masih belum memberi bukti yang lebih mendalam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau