Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Dipahami jika Ingin Punya Lesung Pipi Buatan

Kompas.com - 12/07/2019, 05:41 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jasa pembuatan lesung pipi kini semakin banyak dijumpai, baik di salon maupun klinik kecantikan. Ada yang menggunakan teknik sulam benang, ada pula yang dilakukan melalui proses operasi.

Biaya pembuatannya bervariasi. Kompas.com menanyakan pada dua klinik kecantikan yang menyediakan jasa ini di Jakarta dan Solo.

Untuk pembuatan lesung pipi melalui operasi biayanya sekitar Rp 30 juta. Sementara, untuk sulam benang antara Rp 2 juta hingga hampir Rp 5 juta.

Sebelum memutuskan ingin memiliki lesung pipi buatan, apa yang harus dipahami?

Baca juga: Sempat Viral di Media Sosial, seperti Apa Lesung Pipi Buatan?

Dokter spesialis bedah plastik dari Universitas Indonesia, dr Theddeus Ocatavianus Hari Prasetyono menyampaikan, ada 4 hal utama yang harus dipahami.

Apa saja?

1. Paham konsekuensi

Sebelum melakukan pembuatan lesung pipi, sebaiknya si pasien memahami apa saja konsekuensinya.

"Persiapan dari pasien yang paling penting adalah dia memang menginginkannya dan tahu konsekuensinya," ujar dr Theddeus saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (11/7/2019).

Ia melanjutkan, konsekuensi akan terjadi jika tidak melakukan prosedur penanganan dengan benar.

Konsekuensi yang mungkin terjadi, di antaranya, lesung pipi akan terus muncul meski pasien tidak tersenyum maupun tertawa.

Baca juga: Iri pada Anak, Ibu Ini Gelontorkan Rp 24 Juta demi Punya Lesung Pipi

Dr Theddeus juga mengingatkan, sebelum melakukan pembuatan lesung pipi, pasien harus menjaga dengan baik kebersihan pada area mulut.

2. Efek 

Hal lainnya, ada efek yang akan timbul dari proses pembuatan lesung pipi jika tidak dilakukan dengan prosedur yang benar.

"Efek samping yang utama itu, saat berekspresi. Lesung pipi akan muncul di waktu yang tidak dinamik, jadi wajah sedang berekspresi posisinya tersenyum terus," ujar dr Theddeus.

Lainnya, peradangan yang menandakan infeksi dan bengkak pasca-operasi.

Sementara, jika dilakukan melalui sulam atau tanam benang lesung pipi, efeknya akan menimbulkan rasa nyeri ketika benang memasuki jaringan kulit wajah.

"Kalau benangnya relatif terlalu besar untuk kulit yang tipis, maka benang akan nampak di kulit atau di balik pipi," ujar dr Theddeus.

3. Prosedur membuat lesung pipi buatan

Pada prinsipnya, pembuatan lesung pipi adalah melepaskan penempelan kulit dan lapisan lendir (bagian dalam) pipi dari oto yang ada di dalam pipi.

"Yang dilepaskan itu hanya seluas area lesung pipi saja, sehingga lapisan kulit menempel ke lapisan lendir pipi," ujar dr Theddeus.

Ukuran area yang terpakai sebesar dengan ukuran normal lesung pipi pada umumnya.

Dr Theddeus mengungkapkan, pada pipi ada lapisan kulit beserta ketebalannya, otot, dan lapisan lendir yang disebut lapisan mukosa di dalam mulut.

"Kulit wajah di area lesung pipi dibebaskan dari otot, begitu juga lapisan mukosanya. Jadi area itu menjadi seperti ada lubang yang tidak kelihatan, yang membuat lapisan kulit menempel dengan lapisan lendir," kata dr Theddeus.

Ketika otot pipi bekerja, area yang tidak dibatasi oleh otot tersebut seperti tertarik ke dalam dan menjadi lesung pipi.

4. Hasil lesung pipi buatan bertahan lama

Lesung pipi buatan yang dilakukan melalui proses bedah, biasanya akan menghasilkan lesung pipi yang permanen.

Sebaliknya, jika pengerjaan lesung pipi buatan ini dikerjakan oleh pihak yang tidak kompeten dalam bedah plastik, maka bisa dimungkinkan benang yang tertanam dalam pipi menjadi kendur dan terlepas.

Dr Theddeus juga mengingatkan, sebaiknya prosedur pembuatan lesung pipi ini dilakukan oleh pasien dengan usia minimal 21 tahun.

"Harusnya pasien yang sudah dewasa, idealnya di atas usia 21 tahun," ujar dr Theddeus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com