Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Bagi "Fresh Graduate" Saat Baru Meniti Karir

Kompas.com - 25/07/2019, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karena belum memiliki pengalaman, banyak lulusan baru (fresh graduate) yang mengandalkan nama besar almamaternya untuk mencari kerja.

Salah satu contohnya adalah unggahan "fresh graduate" yang mengaku dari Universitas Indonesia dan menolak tawaran gaji Rp 8 juta.

Baginya, angka tersebut tidak pantas untuk seorang sarjana lulusan kampus negeri ternama.

Unggahan tersebut banyak mendapat respon negatif dari warganet. Mereka menganggap permintaan gaji yang terlalu tinggi adalah hal yang tak masuk akal bagi seseorang yang baru saja meniti karir.

Menurut psikolog dan talent management Engineering Career Center Universitas Gadjah Mada, Gita Aulia Nurani, mereka yang belum punya pengalaman profesional tapi muncul dengan harapan tinggi dan rasa bangga telah lulus bisa jadi memiliki standar gaji di atas rata-rata.

Namun, ia menekankan agar permintaan gaji tersebut sejalan dengan kompetensi dan skill yang dimilikinya.

Gita juga memaparkan tiga tips bagi para fresh graduate dalam meniti karier. Hal pertama yang harus dilakukan para lulusan baru adalah mengenali diri dan minat terlebih dahulu.

Baca juga: Viral Fresh Graduate Tolak Gaji Rp 8 Juta, Ini Kata Pakar

Menurutnya, langkah ini adalah dasar dalam pemilihan karier supaya tidak terjebak dalam kebingungan.

"Ketika sudah mengenali minat, maka fresh graduate akan lebih mudah menyortir lowongan kerja dan bisa mengetahui kompetensi apa yang perlu ditingkatkan agar bisa bersaing," ucap Gita.

Langkah kedua adalah memperbanyak informasi mengenai dunia kerja.

"Cari info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan, bidang kerja, tren yang berkembang, hingga proses bisnis," ucapnya.

Informasi semacam ini bisa kita peroleh dari internet, report atau survei, dan bertanya langsung pada alumni atau kakak tingkat yang sudah bekerja.

Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah meningkatkan skill dan kompetensi.

"Setelah lulus jangan merasa puas dulu. Tetap improve diri melalui training baik offline ataupun online yang saat ini sudah banyak tersedia," tambah Gita.

Baca juga: Viral Tolak Gaji Rp 8 Juta, Ini Gaji Fresh Graduate Versi BPS

Kepantasan diri

Didik Madani, motivator nasional Indonesia, juga mengatakan permintaan gaji yang terlalu tinggi akan menyulitkan para "fresh graduate" dalam meniti karir.

"Itu akan membuatnya susah karena dia melawan hukum tentang satu definisi bekerja," tambah Didik.

Bagi Didik, bekerja itu bukan sekadar mencari uang tapi menjadikan diri agar pantas untuk dibayar tinggi di tempatnya bekerja.

Untuk itu ia menganjurkan para lulusan baru agar tidak menyia-nyiakan kesempatan wawancara kerja yang didapatkannya hanya karena tawaran gaji yang tak sesuai.

"Lebih baik, kita memantaskan diri untuk memberikan kontribusi terbaik di tempat kita bekerja sehingga layak untuk mendapatkan bayaran tinggi," tambahnya.

Menurut Didik, gaji awal yang ditawarkan oleh perusahaan sebaiknya dianggap sebagai penghargaan sementara sampai kita berhasil mengukur atau menilai kemampuan diri sendiri.

"Kalau dia tidak tahu berapa harga yang pantas untuk kemampuan yang dimilikinya, jangan meminta pendapatan yang terukur karena dia belum bisa mengukur dirinya," kata Didik.

Baca juga: Simak, 5 Pertanyaan Kunci yang Ditanyakan HRD saat Wawancara Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com